Hidup dengan ketaatan dibawah otoritas Tuhan

Hidup dengan ketaatan
Hidup dengan ketaatan dibawah otoritas Tuhan - Mazmur 28 adalah salah satu doa Daud yang meminta tolong Tuhan untuk melewati saat-saat sulit didalam hidupnya. Namun kemudian Mazmur 28 ini diakhiri dengan pengucapan syukur dari Daud karena pertolongan dan penyertaan Tuhan atasnya. Melalui Mazmur Daud ini, kita gereja Tuhan bisa belajar bagaimana Daud, sekalipun harus berjalan melewati banyak kesulitan, namun tangan Tuhan terus-menerus menolong dan menyertainya. Apa yang Daud lakukan? Bagaimana kuasa Tuhan bisa bekerja didalam hidup Daud secara luar biasa seperti itu? Kenapa bagi orang lain seakan-akan Tuhan pilih kasih, Betulkah Tuhan pilih kasih? Tuhan adalah Tuhan bagi semua, tentu Dia tidak pilih kasih seperti manusia, tapi apa rahasia penyertaan Tuhan didalam hidup Daud? Perhatikan ayat Mazmur 28:9 sekali lagi, "..Selamatkanlah kiranya umat-Mu dan berkatilah milik-Mu sendiri, gembalakanlah mereka dan dukunglah mereka untuk selama-lamanya." Daud memahami bahwa dia adalah milik Tuhan sendiri. Daud juga rela dan membiarkan dirinya digembalakan, itulah 2 rahasia hidup Daud.

Milik siapakah dirimu? Apakah engkau beranggapan bahwa dirimu adalah milikmu sendiri? Atau lebih bahaya lagi, apakah dirimu milik orang banyak, keadaan yang persis seperti hidup seorang pelacur. Bagi setiap orang percaya, sadarkah sungguh bahwa kita adalah milik Tuhan sendiri? Bagi manusia yang banyak kekurangan, ada satu pribadi yang disebut 'milik saya sendiri', yaitu  istri. Seorang istri  tidak perlu meminta-minta kepada suami, sebab semua yang ada pada suami itu adalah milik sang istri  juga. Istri bisa melakukan apapun dengan membelanjakan semua yang ada pada mereka jika dia mau, sebab sang suami adalah miliknya dan dia adalah milik sang suami sendiri. itulah hubungan terintim dan terindah yang Daud mengerti dan miliki antara dirinya dengan Tuhan penciptanya. Pemahaman akan hubungan yang begitu dekat antara Daud dan Tuhannya telah membuat dia hidup tenang sekalipun harus melalui bahaya, sebab dia sadar, pemilik hidupnya tidak akan membiarkan hidupnya hancur sia-sia. Daud sadar akan arti hidup dengan ketaatan dibawah otoritas Tuhan

Hidup dengan ketaatan di bawah otoritas Tuhan
Daud tidak berhenti untuk sekedar sadar bahwa dia adalah milik Tuhan sendiri, tapi Daud juga bersedia dan rela untuk digembalakan, itulah sebabnya dia didukung Tuhan untuk selama-lamanya. Mengertikah saudara arti kata 'digembalakan'? Ada sekian banyak jemaat yang menyebut dirinya jemaat salah satu gereja lokal, namun jika mau jujur berkata, hanya sedikit yang benar-benar rela untuk hidup digembalakan oleh TUHAN melalui penggembalaan yang ada. Coba saudara jujur kepada dirimu sendiri dihadapan Tuhan , adakah saya benar benar termaksud orang-orang yang rela digembalakan oleh Tuhan melalui hamba-Nya? Adakah saya mengikuti dan sunguh-sunguh berusaha untuk taat digembalakan? Ada yang mungkin berkata, oh terhadap Tuhan saja saya taat, tapi terhadap manusia saya tidak bisa taat. Mungkinkah hal itu benar, atau isu sekedar pernyataan pembelaan diri sendiri? Belajarlah untuk hidup dengan ketaatan dibawah otoritas yang Tuhan tempatkan diatas hidup kita, sebab itulah cara yang benar yang Firman Tuhan ajarkan. Have a nice day^^

Rencana Tuhan Tidak Pernah Gagal


Tidak pernah gagal
Rencana Tuhan tidak pernah gagal - Setelah melewati proses jatuh bangun yang menyempurnakan karakternya, Ayub disadarkan akan satu kebenaran dari hakekat Tuhan, Ayub sendiri menyatakan didalam pengakuannya dihadapan Tuhan : " Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencana-Mu yang gagal..." Memang sesungguhnya Ayub tidak tiba-tiba sadar akan hal itu, pada awal ketika Tuhan mengizinkan Ayub masuk kedalam berbagai bagai tekanan dan penderitaan, dari mulutnya sendiri, Ayub mengeluhkan: "...Mengapa aku tidak mati waktu aku lahir, atau binasa waktu aku keluar dari kandungan? Mengapa pangkuan menerima aku; mengapa ada buah dada, sehingga aku dapat menyusu? Atau mengapa aku tidak seperti anak gugur yang disembunyikan, seperti bayi yang tidak melihat terang?..." Ayub 3:11-12, 16 Namun pada akhirnya Ayub memahami bahwa Tuhan itu tidak pernah gagal dan tidak pernah salah. Dia tetap memegang kendali akan segala nya.
 

Beberapa waktu yang lalu, jalan sekitar jembatan semanggi di Jakarta sangat semrawut dan kotor, sehingga kemacetan di sekitar itu menjadi tidak dapat terhindar lagi. Satu ketika, saat saya melewati wilayah tersebut bersama seorang teman yang adalah bagian dari tim arsitek yang merancang pembangunan jembatan layang tersebut, berbeda dengan saya, dia seakan tidak terlalu terganggu dengan kemacetan dan kesemrawutan yang terjadi disitu , dia bahkan dengan semangat menjelaskan kepada saya nantinya akan menjadi seperti apa dan bagaimana alur kendaraan yang akan melewati wilayah semanggi. Apa yang membedakan sikap atau attitude saya dibandingkan dengan sikap teman saya? Kenapa teman saya bisa memiliki sikap yang sangat positif dan tenang menghadapi kemacetan dalam keadaan yang terlihat sangat berantakan, sedangkan saya tidak, dia tahu gambar wujud nantinya dengan jelas dan saya masih menerka-nerka. Itulah yang juga membedakan orang-orang yang kenal bahwa rencanan Tuhan tidak akan pernah gagal, dia akan tenang dalam kemelut dan bahaya sekalipun.
 

Ketika kita menghadapi kenyataan hidup yang sangat berat dan beban yang menindih, Ingat satu perkara semua pahlawan imam sebelum kita juga telah melewati jalan padang gurun tersebut. Pada akhirnya, semua beban dan permasalahan yang mereka hadapi itu berangsur angsur menjadi sirna dan rencana mulia Tuhan digenapi didalam proses hidup mereka, itulah yang menjadi penghiburan bagi kita anak-anak Tuhan yang percaya kepada-Nya. Melewati lembah yang kelam sekalipun, engkau tidak akan berjalan sendirian, pernyertaan Tuhan akan mengiringi setiap langkah orang percaya. Tuhan merasakan dan memahami persoalan yang kita hadapi, bahkan Dia mengijinkan semua itu terjadi, namun hanya sebatas yang tidak melebihi kekuataanmu. Firman Tuhan menyatakan "... Percobaan-percobaan yang kamu alami ialah percobaan-percobaan biasa, yang tidak melebihi kekuataan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuataanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menampungnya." (1 Korintus 10:13).

Rencana Tuhan tidak pernah gagal
Serentetan pahlawan iman telah mengalami peristiwa yang sama, dimana janji Tuhan yang telah mereka terima tidak semakin nyata hari berganti hari, tapi justru semakin tidak jelas dan bahkan menjadi tidak lagi masuk akal... Kitab Roma menegaskan: "...Sebab sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, namun Abraham berharap juga dan percaya, bahwa ia akan menjadi bapa banyak bangsa, menurut yang telah difirmankan..." Abraham melewati masa dimana sudah tidak masuk akal lagi untuk berharap, sebab secara fisik dan akal sehat rahim istrinya sudah tertutup, sudah bukan hanya mandul, tapi sudah mati haid. Tapi sekali lagi Tuhan tidak pernah gagal. Dalam proses hidup Ayub pun sama, Ayub tidak mengerti mengapa semua itu terjadi, tapi Ayub sadar bahwa Tuhan tidak pernah salah dan rencana-Nya tidak pernah gagal. Bertekunlah pada saat engkau belum melihat penggenapan janji Tuhan didalam hidupmu...

Translate


Popular Posts

Powered by Blogger.