Home » » Menjadi Orangtua yang Bertanggung Jawab

Menjadi Orangtua yang Bertanggung Jawab

menjadi orang tua yang bertangggung jawab
Menjadi orang tua yang bertanggung jawab - Hampir semua kejahatan atau kekerasan yang terjadi pada anak-anak muda itu di akibatkan atau dimulai dari dalam rumah tangga yang hancur, dimana papa tidak lagi berfungsi sebagai papa apalagi imam, sehingga anak-anak belajar karakter dari orang lain, mama lebih suka bersolek dan menghambur-hamburkan uang untuk dirinya sendiri daripada untuk kebutuhan anak-anak maka kadang anak-anak harus hidup seperi pengemis dan mengharapkan belas kasihan orang lain, atau bekerja dan tidak punya harapan atau masa depan, tidak ada waktu dan keterbukaan didalam rumah tangga, sehingga anak-anak hidup dengan diinjak-injak atau dikuasai binatang-binatang liar, dikuasai oleh para Bandar, para penghasut atau kuasa-kuasa jahat, namun anehnya, orang tua seperti itu mengepak kepakan sayapnya dengan gembira dan rasa lega. Di luar maupun didalam gereja, padahal anak-anak merana karena hidup terinjak-injak. Para orang tua, mintalah hikmat dan pengertian yang benar, berjuanglah untuk hikmat dan pengertian yang benar, berjuanglah untuk anak-anak kita sendiri! bertanggung jawab lah!

Kepada para orang tua yang berfikir bahwa tugas ktia akan selesai pasa saat kita melahirkan anak-anak, pikirkanlah kembali, mintalah hikmat dan pengertian yang dari Tuhan, sebab tugas kita yang terendah sebagai orang tua adalah 'melahirkan anak-anak' namun setelah itu, ada tugas untuk memelihara dan memberi makan anak-anak yang Tuhan percayakan kepada kita, mendidik dan mengajarkannya untuk bisa tumbuh dan menjadi dewasa, untuk bisa mengenal penciptanya dengan benar, Itulah tugas-tugas para orangtua jika setiap orang tua memiliki hikmat dan pengertian yang benar seperti itu, maka tidak akan da 'burung-burung unta' di komunitas kita, di dalam gereja atau di bangsa ini. Tidak akan ada seperti anak-anak burung unta di masayarakat kita. Binatang-binatang liat berbicara tentang kenajisan, kekerasan, kejahatan, kedurhakaan, dan semua bentuk bentuk dosa. jika saja semua orang tua yang memiliki anak-anak sadar betul posisis dan tugasnya dihadapan Sang Pencipta, bukan sekedar mengerti hak-haknya sebagai warga negara atau anggota gereja, maka anak anak kita akan terselamatkan dari injak-injak binatang liar.

Kebodohan para orang tua bukan saja dalam bentuk ketidak perdulian, tapi juga dalam bentuk 'kekerasan', lihat kembali apa yang dilakukan burung unta:'...ia memperlakukan anak-anaknya dengan keras, seolah -olah bukan anaknya sendiri; ia tidak perduli,' Didiklah anak-anak, namun bukan dengan kekerasan, jika anak-anak kita salah, tegurlah dia, namun jangan permalukan mereka, jangan sakiti hatinya, jika kita telah salah, jangan ragu-ragu untuk minta maaf kepada anak-anak kita sendiri, itulah hikmat berhenti untuk hidup seperti burung unta, sebab burung unta hanya akan melahirkan burung unta, yang tidak akan pernah terbang apalagi terbang tinggi. jika engkau rindu melihat anak-anakmu satu kali nanti terbang tinggi seperti rajawali, berhenti berlaku seperti  burung unta, rawat dan didiklah anak-anak kita untuk  menjadi rajawali bukan burung unta yang bersenang-senang sendiri tanpa bertanggung jawab.

Menjadi orang tua yang bertanggung jawab
Pada akhirnya, burung unta akan menemukan anak anak yang telah Dia lahirkan menjadi sia-sia. Itulah kehancuran rumah tangga. tidak sedikit orang tua yang menangis dengan menggigil atau menggertakan gigi ketika bercerita tentang ank-anaknya. Hancur total hidup anak-anak mereka, dan ketika itu terjadi ketika kita sudah terlalu tua untuk melakukan apa-apa, bukankah itu malapetaka besar? Hari ini, mari kita berubah dan bertobat! jangan ulangi lagi kebodohan burung unta, hiduplah dengan penuh tanggung jawab dan sangat hati-hati. Jangan lagi lakukan kebodohan. jangan bermalas-malasan dan bersenang-senang dengan menghamburkan-hamburkan uang yang Tuhan percayakan kepada kita, tapi hematlah dan sisihkan untuk kehidupan anak-ank kita. Bantu anak-anak kita untuk meraih cita-citanya dan masa depannya. Itulah karakter rajawali, karakter bertanggung jawab, yang telah engkau terima dari Bapamu yang di Surga.

0 comments:

Post a Comment

Translate


Popular Posts

Powered by Blogger.