Home » , , » Keadilan vs Kebenaran

Keadilan vs Kebenaran

Keadilan vs kebenaran - Warna yang terjadi di padang gurun adalah “keadilan”, sedangkan di kebun buah-buahan adalah “kebenaran”. Coba perhatikan sekali lagi,sama seperti padang gurun yang tidak akan pernah puas untuk menghisap air sebanyak apapun yang diterimanya, demikian juga hidup yang menuntut keadilan, tidak akan pernah dipuaskan. Selalu akan ada perkara yang dirasakan kurang adil atau bahkan tidak adil. Hidup yang menuntut keadilan tidak akan pernah terpuaskan, sebab didalam menuntut keadilan akan selalu ada pertentangan dan perbantahan, bahkan dendam dan usaha untuk saling melukai. Kita tidak akan pernah puas jika kita terus-menerus hidup menuntut keadilan, sampai pada satu saat, kita rela belajar untuk mengalah.

keadilan vs kebenaran

Salomo adalah seorang raja yang sangat berpengaruh dan berhikmat, ketika salomo berada pada puncak kejayaannya, dia menyatakan satu ungkapan kesedihan dan keputus-asaan yang luar biasa. Ungkapannya di lukiskan demikian: “kesia-sian belaka, kata pengkotbah, kesia-siaan belaka, segala sesuatu adalah sia-sia… Ada lagi yang kulihat di bawah matahari: di tempat pengadilan, di situpun terdapat ketidak adilan, dan ditempat keadilan, di situpun terdapat ketidak adilan.” (pengkotbah 1:2 dan 3:16). Perhatikan apa kesimpulan dari pelajaran hidup seorang yang sangat berhikmat: manusia masing-masing memegang ukuran keadilan menurut pandangannya sendiri-sendiri, hal itu membuat mereka tidak pernah terpuaskan.

Sebaliknya , pada saat tuanya, Salomo menyimpulkan semua hikmat yang telah dia peroleh demikian: “Pengkotbah berusaha menuliskan kata-kata tersebut dengan kebenaran secara jujur… Akhir kata dari segala yang didengar ialah takutlah akan Allah dan berpeganglah pada perintah-perintah-Nya, karena ini adalah kewajiban setiap orang.” (Pengkotbah 12:10,13). Takut akan Tuhan dan berpegang kepada perintah-Nya, bukankah itu kebenaran yang sejati? Yesus sendiri pernah berkata: Akulah jalan Kebenaran dan hidup? Seperti itulah warna kehidupan seseorang yang sudah dipenuhi roh kudus. Kebenaran akan mewarnai seluruh aspek kehidupannya. Itulah warna Firman Tuhan yang dia pegang. 


Ketika berhadapan dengan seorang wanita yang kedapatan telah bersundal, keadilan akan berteriak: “demi Keadilan, dia harus dirajam sesuai hukum Taurat…” Sebaliknya Kebenaran akan berbisik:”…Aku tidak akan menghukummu, pulanglah dan jangan berbuat dosa lagi…” Ketika berhadapan dengan seorang yang buta sejak lahir, Keadilan akan mencari kambing hitam dengan berkata: “siapa yang berdosa?...” Sebaliknya Kebenaran akan mengulurkan tangan-Nya untuk menolong sambil berkata: “semua ini terjadi supaya Kemuliaan Bapa dinyatakan didalam hidup orang ini…” Dari beberapa contoh napas keadilan vs kebenaran, coba selidiki secara jujur, apakah engkau masih hidup di padang gurun dengan nuansa keadilan atau di kebun buah-buahan dengan buahnya yaitu kebenaran?


keadilan vs kebenaran
Disinilah letak perbedaan yang sangat mendasar antara Roh kudus dan Roh agamawi. Roh agamawi akan menuntut keadilan, mata ganti mata, nyawa ganti nyawa, sedangkan Roh Kudus akan mengajarkan kita untuk memberikan pengampunan, walaupun kita tahu orang tersebut sudah berbuat salah. Hal ini bukan berarti bahwa keadilan itu salah, namun seandainya saja Tuhan membuat standar keadilan untuk menentukan keselamatan kita, mungkinkah ada dari kita yang akan selamat? Bersyukur karena Dia tidak menggunakan standar keadilan, tapi kasih dan kebenaran. Kasih melepaskan pengampunan dan kebenaran mengharuskan Diri-Nya sendiri untuk di korbankan demi Kasih-Nya.

0 comments:

Post a Comment

Translate


Popular Posts

Powered by Blogger.