Ikat Pinggang Kebenaran

Ikat Pinggang Kebenaran - Rumah tangga yang indah bukan sekedar lahir dengan sendirinya, namun rumah tangga yang manis itu lahir karena ada tangan yang mengerjakannya, ada tangan yang mengusahakannya, sama seperti layaknya kebun anggur, hanya akan menjadi baik dan menghasilkan jika dikerjakan oleh tangan -tangan yang rajin. Hasil dari pekerjaan tangan istri yang bijak dan bertanggung jawab, itulah yang membuat rumah tangga orang benar itu manis seperti anggur, dan indah seperti kebun anggur. Keharmonisan itu seperti kebun anggur yang harus ditanami dan dikerjakan oleh tangan kita sendiri, tidak akan langsung membuahkan hasil, tapi pada waktunya nanti, pasti akan membuahkan hasil. Ada waktu dan proses yang harus dilalui, namun keuletan  Dan kerajinan akan membuahkan rumah tangga yang manis dan indah.

ikat pinggang kebenaran

Semua yang baik pasti berharga dan perlu dicapai dengan usaha keras, bahkan sering kali usaha itu melelahkan dan menguras tenaga dan perasaan. Ketika istri yang bijak sedang mengusahakan keharmonisan keluarganya, dia bisa menjadi lelah dan tidak sedikit yang menjadi tawar hati. Namun ketika keletihan itu datang, ketika tangannya menjadi letih, inilah yang dilakukan oleh istri yang bijaksana: "Ia mengikat pinggangnya dengan kekuataan, ia menguatkan lengannya." Dia bukannya mengeluh kekanan kekiri, namun dia menguatkan dirinya sendiri. ketika masalah bertubi-tubi datang didalam keluarga, istri yang bijak tidak mondar mandir menyebarkan permasalahan tersebut hanya sekedar untuk melampiaskan kekecewaan dan keletihannya, namun dia memperkuat dirinya sendiri.

Istri yang bijaksana, ketika menjadi lelah, dia "mengikat pinggang
nya dengan kekuatan"
, Paulus menasehatkan jemaat di Efesus, bahwa salah satu perlengkapan sejata Allah yang harus kita kenakan adalah ikat pinggang kebenaran (Efesus 6:13-14). Begitulah cara istri yang bijaksana menguatkan dirinya, dia memperkuat kebenaran pada dirinya sendiri, dan mengencangkannya ketika dia menjadi lelah. Inilah pelajaran peting bagi semua kita, ketika kita lelah, patah semangat, kecewa, adakah kita memperkuat pinggang kita, artinya memastikan kebenaran semakin melekat dengan hidup kita, atau justru kita melihat kekurangan dan kesalahan sekeliling atau orang lain? Bagi istri yang bijak, dia memastikan kebenaran semakin terikat didalam hidupnya.


Ikat pinggang kebenaran.
Mengikat pinggangnya dengan kekuatan, yang berarti memperkuat hidupnya ke dalam kebenaran Firman Tuhan (Efesus 6:13-14), adalah satu langkah bijaksana bagi kita setiap kali kita melihat diri kita menjadi lelah atau ketika keadaan kita kurang baik. Saat seperti itulah yang seharusnya dilakukan oleh semua orang percaya agar mapu diubahkan oleh Roh Kudus. Ketika kita fokus kepada kebenaran Allah saat keadaan tidak baik, hal itu akan memampukan Roh Kudus untuk menunjukkan hal-hal dalam hidup kita yang perlu kia tinggalkan atau ubahkan. Barometernya adalah kebenaran Firman Allah, bukaan perasaan atau pikiran kita sendiri. Itulah sikap "teachable spirit" atau hati yang bisa diajar, dan itu juga yang membuat kita menjadi semakin serupa dengan Dia.

Ukiran Karakter Kristus Dihidupmu


ukiran karakter kristus dihidupmu
Ukiran karakter Kristus dihidupmu - Kerendahan hati akan berfungsi seperti rem pada kendaraan, ada saatnya kita harus berhenti, atau memperlahan langkah kita, atau mempersilahkan orang lain berjalan terlebih dahulu, bahkan untuk mencegah kecelakaan yang membawa kepada kehancuran. Sperti itulah fungsi utama kerendahan hati. Ada banyak kehancuran sia-sia, termasuk kehancuran pembentukan karakter yang terjadi hanya karena tidak adanya kerendahan hati. Ketika harga diri kita dilecehkan orang lain, kita lepas kontrol dan tidak bisa menahan amarah, padahal Tuhan sengaja ijinkan semua itu untuk merajut karakter "kesabaran" didalam kita, semua itu hancur dan gagal kembali untuk dibangun, karena didasarnya tidak ada pondasi yang kokoh, yaitu kerendahan hati. Rindukah karaktermu dibangun dan diubahkan? jangan anggap remeh kerendahan hati.

Satu-satunya cara untuk belajar kerendahan hati adalah dengan memikul kuk yang Tuhan pasangkan dan dengan belajar dari Tuhan Yesus sendiri. Sekali lagi, "kuk yang Tuhan pasangkan" tidak sama dengan kuk yang kita pasangkan sendiri. Kuk itu adalah beban dan penderitaan. Saya banyak menemukan orang-orang percaya yang mengalami penderitaan yang sejujurnya bukan karena "kuk yang Tuhan pasangkan", melainkan akibat kebodohan atau kesalahannya sendiri. Mulailah dengan memandang berharga kuk atau penderitaan yang Tuhan letakan dibahumu, supaya kita belajar untuk rendah hati, dengan direndahkan, tidak dianggap, atau diperhitungkan, maka semua itu akan mendatangkan kebaikan pada waktu-Nya, yaitu ukiran karakter Kristus dihidupmu.


Mungkin kedengarannya aneh, tapi ini benar adanya, belajar untuk merendah itu jauh lebih sulit dari pada belajar untuk menjadi besar. Belajar untuk hidup sederhana itu jauh lebih sulit dari pada belajar untuk menjadi orang kaya. Satu kali saya memperhatikan bagaimana seekor anak anjing yang sudah bisa berlari-lari belajar untuk berjalan menuruni anak tangga, dia begitu berjuang dengan ketakutan, dia melihat ke bawah, dia mau melangkah, tapi dia urungkan  kembali, sampai setelah sekian waktu, dia kemudian memberanikan diri untuk menuruni anak tangga dengan kaki belakang terlebih dahulu. Namun setelah itu, ketika dia mau belajar menaiki anak tangga, anak anjing itu dengan jauh lebih mudah bisa menaiki anak tangga satu demi satu. Belajarlah rendah hati akan mempersiapkan kita untuk tidak hancur ketika Tuhan membawa kita untuk naik.

ukiran karakter kristus dihidupmu
Belajar dan melatih diri sendiri untuk rendah hati akan memberikan pondasi yang kokoh, agar satu kali nanti, ketika Tuhan membukakan tingkap berkat dan mengangkat kita naik, kita kedapatan mampu untuk tetap berdiri dan tidak goyah. kita harus selalu ingat, bahwa bukan tekanan atau masalah hidup yang bisa menghancurkan seseorang, tapi justru kesenangan dan kelimpahan. Seseorang mungkin saja mampu bertahan dalam menghadapi tekanan, tapi ketika memasuki musim kelimpahan, karakternya akan diuji, dan hanya jika bobot nya kuat, dia akan bisa bertahan, namun jika tidak, dia akan mudah hancur. itu sebabnya, belajar untuk melatih diri sendiri bijak dan benar, sebab orang yang rendah hati adalah orang yang bisa menerima teguran.

Dia (Tuhan) Tak Pernah Gagal

Dia (TUHAN) tak pernah gagal - begitu banyak suara dan nasehat yang kita terima tiap-tiap waktu. kadang nasehat-nasehat yang sama sekali tidak kita butuhkan datang tanpa diundang. Ayub ketika mengalami keterpurukan didalam usahanya, rumah tangganya, juga kesehatannya, menerima begitu banyak nasehat dari ketiga sahabat-sahabatnya, atau mungkin lebih tepat jika saya katakan "tudingan" dan bukannya nasehat. Ketika kita lemah, ada suara yang berkata: "Tuhan akan menolong-mu", tapi ada juga suara yang berkata: "Tuhan sudah meninggalkanmu". kepada suara dan nasehat yang mana yang akan kita percayai? Kalau saya boleh menyarankan, dengarkan suara Tuhan. Tuhan yang menyatakan diri-Nya didalam alkitab kita ini adalah sumber nasehat yang sempurna.

Dia (Tuhan) tak pernah gagal

Jika kita mengalami beban yang terlalu berat, tantangan yang terlalu sulit untuk kita hadapi sendiri, ingatlah Tuhan yang memperkenalkan diri-Nya melalui Alkitab, Yesus Kristus nama-Nya. saya memiliki seorang teman yang terikat dengan rokok selama lebih dari 30 tahun. Berbagai macam terapi dan pengobatan sudah dijalani, tapi tidak satupun yang berhasil, sampai satu ketika,dia mencoba meminta nasehat dari Allah yang menyatakan diri-Nya melaui Alkitab ini, ternyata the God of the Bible ini sungguh  seperti yang Paulus katakan kepada jemaat di Efesus: "...betapa hebat kuasa-Nya bagi kita yang percaya..." Kuasa-Nya dapat menolong perkaramu, serahkan dan percaya saja kepada kuasa kebangkitan Kristus.

Kuasa yang sama yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati itulah yang menyertai dan memimpin langkah-langkah hidup orang percaya. Jika kita telah sadar akan hal itu, mungkinkah kita takut dan gentar terhadap apapun yang kita hadapi di hidup ini, bahkan terhadap kematian sekalipun?Itulah sebabnya kita perlu diingatkan akan kebenaran ini tiap-tiap waktu, agar kita sadar akan penyertaan Tuhan. Berpegang teguh kepada janji-janji Tuhan, bukankah Dia yang berkata: "Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau." (Ibrani 13:5). Kebenaran inilah yang membuat damai sejahtera Tuhan itu seperti sungai yang mengalir didalam hidup, terus-menerus ada didalam segala situasi.

Dia (Tuhan) tak pernah gagal
Kuasa yang bukan hanya mampu melakukan perkara dahsyat, namun juga yang mampu merubah rancangan jahat dan memakainya untuk menggenapi rancangan agung Tuhan itu juga yang menyertai perjalanan hidup orang percaya. Jika kita sungguh-sungguh sadar akan kebenaran tersebut, mungkinkah kita akan menjadi tawar hati atau kecewa terhadap hal-hal buruk yang terjadi atau dibuat orang kepada kita? Pegang sungguh-sungguh janji ini, kuasa Tuhan yang menyertai kita adalah kuasa yang dapat merubah rancangan buruk untuk menggenapi rancangan agung Bapa. Dia (Tuhan) tak pernah gagal, bersyukurlah dalam segala keadaan yang boleh kita alami.

Have a blessed day,
Jesus Love You

Nama Baik Lebih Berharga Daripada Emas dan Perak

Nama baik lebih berharga daripada emas dan perak - kadang sering kita hadapi bahwa membedakan hikmat yang dari Tuhan dengan hikmat manusia itu sangat sulit. dua orang anak Tuhan, bahkan dua orang hamba Tuhan bisa bertengkar hebat, dan aneh nya, kedua-duanya sama-sama berpegang teguh kepada argumentasinya karena kedua-duanya merasa "dipimpin oleh Roh Kudus". Didalam satu pelayanan, atau di dalam satu usaha kerjasama, bahkan di dalam membangun satu keluarga bersama, dua orang bisa sama-sama ngotot bahwa dirinya benar dan dia bahkan bawa-bawa hikmat Tuhan untuk lebih meyakinkan bahwa dia benar. Tapi bagaimana hal itu bisa dikatakan benar? Mungkinkah hikmat Tuhan yang sama membisikan dua nasehat yang berbeda kepada dua orang anak Tuhan? Atau mungkinkah salah satu dari mereka, atau mungkin kedua-duanya bukan sedang berjalan mengikuti pimpinan Hikmat Tuhan?

Bagaimana kita dapat yakin dengan benar bahwa kita sedang berjalan dibawah tuntunan Hikmat Tuhan dan bukan hikmat dunia? Hikmat dunia berkata "dengan modal sekecil-kecilnya dalam waktu sesingkat-singkatnya untuk mendapatkan hasil sebesar-besarnya" harta, keuntungan besar dan kekayaan adalah segala-galanya, jika itu harus dicapai dengan berbuat curang sekalipun, lakukan saja demi uang dan keuntungan. Sebaliknya, hikmat Tuhan berkata: "Nama baik lebih berharga daripada kekayaan besar, dikasihi orang lebih baik dari pada emas dan perak". Orang yang dituntun oleh hikmat Ilahhi, tidak akan menghalalkan segala cara demi untung besar. Bekerja keras itu baik, berusaha dengan intelligent itu bijaksana, tapi tidak dengan berbuat curang, sebab hikmat Tuhan akan mengajar kita untuk menjaga nama baik, bukan sekedar keuntungan.

Ketika seseorang dengan rakusnya mengejar keuntungan, sampai rela menghalalkan segala macam cara, termaksud memperdaya orang lain, sesungguhnya dia sedang melakukan sesuatu yang sungguh-sungguh bertolak belakang dari Firman Tuhan yang dinyatakan di Amsal 22:1. Baginya kekayaan besar lebih berharga daripada nama baik; mendapatkan emas dan perak itu jauh lebih menguntungkan sekalipun harus bermusuhan dengan orang lain. Baginya dikasihi orang itu tidak ada nilainya sama sekali, apalagi jika dibanding keuntungan besar. Saya hampir-hampir yakin, jika kita berani memilih untuk merugikan orang lain dan bertengkar akan hal tersebut, sekalipun kita memiliki sederetan argumentasi atas hal itu, pasti bukan Hikmat Roh Kudus yang sedang menuntun langkah hidup kita, tapi kedagingan dan kerakusan. Mari uji diri kita masing-masing.

Banyak orang berjuang keras untuk bisa mewarisi pendidikan yang baik bagi anaknya; perusahaan yang cukup mapan bagi mereka; atau rumah yang baik, kekayaan yang cukup untuk masa depan keturunannya. Semua itu tidak salah, tapi pernahkah saudara berfikir untuk mewarisi nama baik bagi anak-anak kita? Nama harum bagi keturunan kita? Jika kita sungguh-sungguh hidup benar dan hati-hati, satu kali setelah kita mati, anak-anak kita akan memetik buahnya. Apakah orang lain akan berkata dengan berbisik-bisik:... dia ini anak si anu, si tukang bohong, yang bapaknya dulu koruptor besar, anak orang licik, ana penipu licin," Atau dengan terbuka mereka berkata kepada anak-anak kita:...nak, kalau kamu perlu apa-apa, cari oom, papamu dulu sudah begitu banyak membantu orang lain, papamu orang jujur, dia tidak pernah berbuat curang." Apa yang saudara lakukan, akan dituai anak-anakmu kelak.

Jika kita jujur berkata bahwa nama baik berharga buat saya dibanding semua harta kekayaan dunia, maka berani kah kita atau relakah kita berpegang kepada sumpah sekalipun rugi? atau mungkin sebaliknya, lebih baik membatalkan sumpah daripada rugi? Masing-masing kita perlu melihat diri kita sendiri, akan apa yang menjadi tujuan hidup kita masing-masing, apa yang kita perjuangkan habis habisnya. Dalam hal uang, umumnya kita bisa mengukur karakter seseorang. Jika kita mau menilai kedalaman karakter seseorang, percayakan dia untuk memegang uang, atau untuk mengatur uang. Jika dia lulus dalam hal ini, hampir pasti karakternya  benar, tapi sebaliknya jika dia gagal dalam hal ini, berarti dia sedang menjual nama baik demi kekayaan. Jangan meniru cara hidup orang yang demikian.

Have a blessed day,
Jesus love you.

Berharga di Mata Tuhan

Berharga di mata Tuhan - Kehidupan yang semua kita jalani akan seperti mata bajak yang selalu membolak balik setiap jengkal tanah. Adalah satu kebodohan untuk menyangka bahwa kita akan terhindar dari jebakan dan cengkraman iblis. Namun lebih bodoh lagi untuk menyangka bahwa iblis bisa menang atas semua ini, Sebab Panglima kita,Yesus selalu ada ditengah-tengah pertempuran untuk memimpin dan menyertai kita. Dia tidak akan ragu-ragu untuk berkata: ''Yesus berkata kepada mereka: Pergilah! Lalu keluarlah mereka dan masuk kedalam babi-babi itu. Maka terjunlah seluru kawanan babi itu dari tepi jurang ke dalam danau dan mati didalam air.'' (Matius 8:32) Tidak ada satupun yang iblis mampu lakukan yang berada diluar kedaulatan Tuhan. Tetaplah percaya. Tuhan kita hidup dan setia, Dia tidak pernah meninggalkan kita sendirian.

berharga di mata Tuhan

Coba perhatikan perjalanan Yesus memasuki daerah Gadara dimana orang yang dirasuki roh jahat itu berada. Dimulai dari ayat 28 dari matius 8: ''Setibanya di seberang, yaitu di daerah orang Gadara, datanglah dari pekuburan 1 orang yang kerasukan setan menemui Yesus. Mereka sangat berbahaya, sehingga tidak seorang pun yang berani melalui jalan itu.'' (Matius 8:28). Kemudian setelah mengusir setan-setan itu, inilah yang terjadi: ''maka keluarlah seluruh kota mendapatkan Yesus dan setelah mereka berjumpa dengan Dia, mereka pun mendesak, supaya Ia meninggalkan daerah mereka.'' (Matius 8:34). Bisakah saudara melihat semua itu? Yesus menyeberangi danau Galilea, dengan mengarungi angin badai yang begitu besar yang hampir-hampir menenggelamkan perahu mereka, dan semua itu dilakukan hanya untuk menyelamatkan 1 orang yang kerasukan setan! Hah, masihkah engkau berfikir Tuhan tidak peduli kepadamu?

Jika untuk 1 orang saja, seorang yang kerasukan setan, yang biasa kita kenal sebagai "orang gila" namun orang tersebut begitu berharganya bagi Yesus. Dia bahkan berlayar, menantang angin badai menuju Gadara, hanya untuk, sekali lagi, hanya untuk membebaskan orang tersebut dari cengkraman iblis. Dia bahkan tidak menyayangkan sejumlah kawanan babi untuk mati percuma hanya sekedar untuk membebaskan seorang anak Abraham dari kebinasaan! Saudara dengar itu? Bagi Dia, engkau begitu berharga bahkan lebih berharga di mata-Nya. Dia tidak terlalu sibuk untuk berlayar ke Gadara, menantang badai, membiarkan sejumlah babi untuk mati percuma, hanya untuk menyelamatkan 1 orang itulah saudara dan saya yang berharga di mata Tuhan.

Ada seorang teman hamba Tuhan yang dahulunya adalah seorang pecandu narkoba, perokok berat, namun sekarang dia dibebaskan dari ikatan ikatan dosa yang lama. Satu ketika seorang teman lamanya yang juga seorang pecandu narkoba datang kepadanya dan bertanya :"coba kamu jujur, seandainya suatu saat, kamu mengalami hari-hari yang melelahkan, semua yang kamu lakukan seakan telah gagal, dan kamu sendirian di ruang kerjamu, dan mungkin saja ada sebungkus rokok yang masih tersisa disana, apa sungguh kamu tidak akan mengulurkan tangan-mu untuk mencicipi rokok yang sudah lama tidak kamu hisap?" Lalu Hamba Tuhan itu berkata:"semua itu mungkin saja terjadi, saya mungkin gagal, bahkan saya mungkin menemukan rokok di ruang kerja saya, namun saya tidak mungkin sendirian, sebab Tuhanku tidak pernah meninggalkan saya sendirian."

 
Kepedulian Tuhan akan kita telah berulang kali dibuktikan melalui begitu banyak kisah didalam Alkitab. Tidak seorangpun, bahkan yang dianggap yang paling hina sekalipun yang akan terlewatkan dari kepedulian-Nya. Keperdulian Tuhan membuktikan kasih-Nya yang tidak terukur. Tuhan sendiri berkata" Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Meskipun dia melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau." (Yesaya 49:15). Masih ragu ragukah saudara akan kasih setia Tuhan? Masih takutkah engkau untuk menjalani semua yang sedang terjadi atau ketidak pastian yang ada didepanmu? atau masihkah engkau merasa tidak berharga di mata Tuhan? Jangan takut, Tuhanmu menyertaimu. Dia peduli dan mengasihimu lebih dari segala ciptaan-Nya yang lain, penyertaan-Nya saja sudah cukup untuk memastikan engkau pasti sampai ke tujuan Tuhan.


Have a blessed day. GBU

Tanggung Jawab Kita

Tanggung jawab kita - Ditiap-tiap kita, bukan hanya hak istimewa yang bisa kita terima, tapi juga ada tanggung jawab. Tidak peduli berapa tinggi atau rendahnya jabatan kita, tiap-tiap kita memiliki tanggung jawab dihadapan Tuhan. Kadang tampak sederhana bahkan seringkali kita menganggap remeh makna tanggung jawab tersebut. Ketika kita gagal untuk melakukan dan menghidupi tanggung jawab kita masing-masing, akibatnya orang lain disekitar kita akan mengalami dampak negatifnya. Pilatus memiliki posisi yang disertai tanggung jawab, namun dia memilih untuk bermain aman, cuci tangan dan akibatnya, Yesus digiring untuk disalibkan. Bagaimana dengan kita, adakah kita juga sedang mengabaikan tanggung jawab kita?

tanggung jawab kita

Sifat mengabaikan bahkan meninggalkan tanggung jawab itu berarti ''menyerahkan Yesus untuk diperlakukan semau-maunya'' ketika seorang ayah didalam rumah tangga .tidak lagi berfungsi sebagai imam, maka dia sedang menyerahkan Yesus kepada anak-anaknya untuk diperlakukan semau-maunya. Ketika orang tua tidak lagi bersedia untuk bekerja keras membiayai anak-anaknya, bagaimana mungkin anak-anaknya bisa belajar dan mengenal ''kasih Bapa Surgawi''? Sebab tidak ada panutan dari bapa dunia, sifat tidak bertanggung jawab seperti itu, akan berdampak sangat negatif bagi anak-anak, dan bukankah itu sama seperti Pilatus yang ''menyerahkan Yesus untuk diperlakukan semau-maunya''

 
Tanggung jawab akan menuntut kita untuk bertindak dan melakukan sesuatu, bukan sekedar berdiam diri. Sadarkah saudara bahwa untuk kota dan lingkungan kita, sebenarnya kitapun memiliki andil tanggung jawab atasnya, bukan sekedar berpangku tangan saja. Yeremia dengan tegas menyatakan ''Usahakanlah kesehjahteraan kota ke mana kamu Aku buang, dan berdoalah untuk kota itu kepada TUHAN, sebab kesehjahteraannya adalah kesehjahteraanmu.'' (Yeremia 29:7). Anak-anak Tuhan tidak pernah didorong untuk mengutuki kota dimana kita berada, atau mengolok-olok pemerintahan kita. Firman Tuhan dengan tegas menyatakan ''usahakan kesehjahteraan kota-mu dan berdoa untuk-nya''. itulah tanggung jawab setiap anak anak Tuhan bagi kotanya.

Untuk setiap kebaikan Tuhan, ada tanggung jawab yang Tuhan juga tempatkan bersamaan dengan kebaikan-Nya jika kita diberikan karunia atau talenta khusus, sadarilah bahwa ada tanggung jawab yang harus kita kerjakan dengan talenta dan karunia Tuhan tersebut. Jangan digunakan untuk kenyamanan atau kemuliaan diri sendiri, lakukan dengan benar, bagikan dengan cuma-cuma karunia dan talenta yang Tuhan berikan juga dengan cuma-cuma bagi kita. jika kita diberkati dan kaya-raya, mungkinkah ada maksud Tuhan untuk orang miskin disekitar kita? Supaya mereka pun bisa mengenal kebaikan Tuhan, atau sebalik-nya, nikmati saja sendiri, sebab dengan berbuat demikian, engkau sedang membiarkan Yesus diperlakukan semau-maunya.


Have a blessed day.GBU

Mulailah Dengan Firman-Nya

Mulailah dengan firman-Nya - Adakah engkau sedang membangun kebiasaan seperti bangsa Israel lakukan, yang telah diajarkan langsung oleh Sang Pencipta langit dan bumi untuk memulai tiap-tiap pagi dengan ''memungut manna'' yang turun dari Surga?Manna yang adalah makanan yang surga berikan untuk umat-Nya melambangkan persekutuan dengan Kristus melaui tubuh-Nya sendiri. Firman Tuhan yang kita baca dan renungkan tiap-tiap hari akan paling bermanfaat jika diterima tiap-tiap pagi. Sebelum kita memulai segala macam aktivitas sepanjang hari, dimana sepanjang hari itu, akan begitu banyak perkataan manusia, tindakan atau kejadian yang akan menghantam kondisi hati dan perasaan kita. itulah sebabnya kita perlu menjaga dan melindungi hati dan jiwa kita dengan perkataan Tuhan sebelum semua yang lain menghantam kita.

mulailah dengan firmannya

Firman Tuhan yang adalah perkataan Tuhan bagi hati dan jiwa kita itulah yang akan memberikan kekuatan dan penyeimbang dari semua perkataan lain yang akan diterima oleh jiwa (pikiran, perasaan, dan kehendak) Tanpa menerima kekuatan perkataan Tuhan sebelumnya, jiwa kita akan sangat rentan untuk hancur dan merana. Saya sering mengalami tekanan yang hampir membuat saya tawar hati atau putus asa yang saya terima melalui perkataan lain, baik perkataan yang membuat kita kecewa, berita-berita, ataupun kejadian-kejadian. Firman Tuhan itulah yang akan menjadi perisai untuk melindungi hati dan jiwa kita agar tidak terluka ketika ''tembakan'' atau panah perkataan itu kita terima sepanjang hari. Itulah yang membuat saya tetap berdiri, tetap bisa bertahan bahkan bersyukur, sekalipun menghadapi begitu banyak masalah dan tekanan, kecewa dan frustasi dengan kegagalan kita untuk menggenapi rencana Bapa didalam kita, mungkinkah karakter kita diubahkan?

Ada seorang petani yang pulang dari ladangnya dan menemukan sebutir telur yang cukup besar. dengan senang hati dibawanya pulang telur tersebut, dan sesampainya dirumah, dia teringat akan induk ayam yang dia miliki yang juga sedang bertelur dan akan segera mengerami telur-telurnya. Sang petani memutuskan untuk menitipkan telur yang baru ditemukannya itu diantara telur-telur ayamnya. Pada saatnya, telur-telur ini menetas, dan telur yang ditemukan tersebut juga menetas ternyata itu adalah telur burung rajawali. Tanpa perasaan aneh, induk ayam menerima semua anak-anaknya termasuk rajawali muda itu sebagai anaknya. Mereka bertumbuh bersama, makan bersama. Satu ketika, rajawali muda tersebut melihat kelangit, dan melihat ada burung yang gagah perkasa terbang begitu tinggi, tapi semua anak-anak ayam yang lain tidak dapat melihatnya, bahkan mengatakan bahwa itu hanyalah mimpi di siang hari bolong, dengan berkata: ''sudahlah, kita ini anak anak ayam...'' Rajawali muda itu percaya akan perkataan tersebut dan kembali makan, mematok matok, lalu satu kali mati sebagai ayam.

Mulailah dengan firman-Nya
Kembali kepada kisah anak rajawali yang sekalipun lahir sebagai rajawali, tapi karena bergaul diantara anak anak ayam, akhirnya memilih untuk hidup dan mati sebagai anak ayam. Betapa mengenaskan keadaan seperti demikian, dan sejujurnya, ada begitu banyak anak-anak Tuhan yang hidup seperti demikian. Gambar diri yang sudah menjadi rusak, akibat rumah tangga yang kacau, ayah yang tidak bertanggung jawab, ibu yang tidak pernah hidup dalam ketaatan, orang tua yang tidak bisa memberi teladan ''gambar Bapa Surgawi'' bagi anak-anaknya, lingkungan pertemanan yang menjerumuskan, dll, semua itu akan merusak dan memperburuk gambar diri seseorang. Itulah sebabnya, perkataan atau bahasa Tuhan begitu penting untuk memastikan langkah-langkah kita tetap teguh dan bertujuan. Oleh karenanya, tempatkan "Perkataan Tuhan atau Firman Tuhan'' di tempat ''pada mula-nya.'' Jadi mulailah dengan firman-Nya.

Have a blessed day. GBU

Takut Akan Tuhan Tidak Akan Kekurangan

Takut akan Tuhan tidak akan kekurangan - Sedemikian berkuasakah rasa ''takut akan Tuhan'' sehingga membuat orang-orang yang demikian tidak berkekurangan sesuatu yang baik, bahkan sekalipun singa-singa muda, kekuataan para saingan yang gagah perkasa, yang jauh lebih berpotensi, lebih cekatan ada disekeliling kita, namun Firman Tuhan mengatakan orang yang takut akan Dia tak berkekurangan. Hidup kita, keberhasilan kita tidak ditentukan oleh betapa besar atau kecilnya persaingan, atau betapa hebatnya orang lain, namun ditentukan oleh perkenanan Tuhan atas kita. Hari ini kita melihat bahwa perkenanan Tuhan ada pada orang yang takut akan Dia, itu sebabnya janji-Nya bagi mereka adalah tidak akan kekurangan sesuatu yang baik.

takut akan tuhan tidak akan kekurangan

Bagaimana mungkin hanya dengan takut akan Tuhan, maka kita tidak akan kekurangan sesuatu yang baik? Takut akan Tuhan berarti kita berjalan sesuai dengan Firman Tuhan, dan jika memang sungguh-sungguh berjalan sesuai dengan Firman Tuhan, dan jika memang sungguh-sungguh berjalan sesuai Firman Tuhan, maka Dia terikat sumpah setia dengan kita, dan Dia tidak akan pernah mampu untuk tidak setia kepada janji-janji Nya, itu sebabnya ketaatan mendatangkan berkat Tuhan. Ketaatan kita, tunduk sepenuhnya kepada Firman Tuhan membuka pintu-pintu rencana agung Allah didalam hidup kita, itulah hidup didalam takut akan Tuhan, dan hal itu cukup untuk bertahan didalam masa-masa sukar sekalipun, sebab pemeliharaan Tuhan akan terjadi didalam hidup kita.

Sama seperti janji Tuhan kepada Daud di Mazmur 15, bahwa yang boleh menumpang di dalam kemahnya Tuhan adalah dia yang berlaku tidak bercela, yang tidak berkata-kata dusta, yang bersih tingkah lakunya, dialah orang yang juga disebut orang yang takut akan Tuhan. Jika demikian, benarlah jika dikatakan bahwa oleh mazmur 34;9-10 bahwa orang yang takut akan Tuhan tidak akan berkekurangan, sebab sama seperti janji Tuhan di Mazmur 15, orang yang takut akan Tuhan lah yang boleh menumpang didalam kemah-Nya. Jika kita ada didalam kemahnya Tuhan, mungkinkah ada kekurangan disitu? Bukankah Dia yang diam dikemah-Nya itu adalah Jehovah Jireh, Allah yang mencukupi kebutuhanmu! Janji akan penyertaan yang sempurna atas umat yang takut akan Allah dan orang-orangnya yang kudus, terus dinyatakan Allah kepada umat-Nya.

Salah satu pewahyuan dari nama Allah yang tertulis didalam Yehezkiel 48:35, ''...Sejak hari itu nama kota itu ialah: TUHAN HADIR DISITU. Dalam bahasa asli dikatakan Jehovah Shammah. Bagaimana mungkin kota yang mengenal Allah-Nya sebagai Jehovah Shammah atau Allah hadir disitu dapat mengalami kelaparan, kemiskinan, kekeringan dan kematian? Hal ini jugalah yang menyebabkan pemazmur dalam Mazmur 15 menyatakan bahwa bagi orang-orang pilihan Allah yang mempunyai roh takut akan Tuhanlah yang dapat menumpang didalam kemah-Nya. Bagaimana dengan hidup kita? sehingga Tuhan hadir disitu, dan Janji-Nya terjadi atas kita secara sempurna  hari lepas hari? Firman Tuhan, ''Tetapi carilah dahulu kerajaan Allah dan Kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.'' Matius 6:33

Have a blessed day. GBU

Tuhanlah Penjaga Nyawamu

Tuhanlah penjaga nyawamu
Tuhanlah penjaga nyawamu - Sungguh terlalu nyata sekarang bahwa hidup dan mati ada ditangan Tuhan, bukan apa yang orang katakan yang menentukan hidup dan mati kita, bukan berapa banyak kekayaan kita yang bisa menentukan hal itu, juga bukan seberapa besar pengaruh kita dibumi ini, atau kenalan kita yang menentukan hidup dan mati kita, namun Tuhanlah yang menentukan semua itu. Mazmur Daud ini menegaskan bahwa''Tuhanlah yang menjaga nyawamu''. Ada batas dimana bahkan teknologi dan ilmu pengetahuan medis sekalipun tidak mampu memberikan kepastian, tapi ada Tuhan yang berani berkata: ''Akulah Allah yang menjaga nyawamu!'', tidak ada satupun terjadi didalam hidup ini tanpa seijin Tuhan, Allah alam semesta.

Hanya ketika atas seijin Tuhanlah iblis dapat menggangu harta kekayaan dan semua apa yang ada pada Ayub. ''Maka Firman Tuhan kepada Iblis: Nah, segala yang dipunyainya ada dalam kuasamu; hanya janganlah engkau mengulurkan tanganmu terhadap dirinya. Kemudian pergilah iblis dari hadapan Tuhan.'' (Ayub 1:12) Tanpa seijin Tuhan, iblis ternyata tidak mampu berbuat apa-apa. Namun ketika sampai kepada masalah nyawa Ayub, Tuhan berkata:''...Maka firman Tuhan kepada iblis:Nah, Ia dalam kuasamu; hanya sayangkan nyawanya.'' (Ayub 2:4-6). Untuk masalah nyawa hamba-hamba Nya, Tuhan tidak akan tawar-menawar. Tuhan sendirilah yang memegang mati hamba Nya, Tuhan tidak akan tawar-menawar Tuhan sendirilah yang memegang kendali sampai kesudahannya. Itu sebabnya, jangan takut, nyawamu ada didalam perlindungan Tuhan.

Memahami Tuhan-lah penjaga nyawa umat Nya, maka hidup kita akan tenang, sebab Dia itu berkuasa dan berdaulat penuh atas nyawa kita. itu sebabnya Daud berkata: '' Hai orang-orang yang mengasihi Tuhan, bencilah kejahatan! Dia, yang memelihara nyawa orang -orang yang dikasihi-Nya, akan melepaskan mereka dari tangan orang-orang fasik.'' (Mazmur 97:10). Jika memang benar Tuhan-lah pemelihara nyawamu, apakah yang mungkin mampu dilakukan orang atau iblis sekalipun terhadap kita? Bukankah semua ada dalam tangan Tuhan. itu sebabnya bersyukur dan bersandar penuh kepada Tuhan. Gelombang hidupmu pasti berlalu. Seperti perkataan Abraham Lincoln ketika menghadapi tekanan perang saudara di Amerika, ''this too shall come to past...'' Yang inipun akan berakhir.

Tuhanlah penjaga nyawamu
Ingat penjagaan Tuhan atas israel, ketika berada didasar laut Teberau, ketika dibelah Tuhan agar israel berjalan ditanah kering, Alkitab mengatakan:'' lalau Musa mengulurkan tangannya keatas laut, dan semalam-malaman itu Tuhan menguakkan air laut dengan perantaraan angin timur yang keras, membuat laut itu menjadi tanah kering; maka terbelahlah air itu... dan pada waktu jaga pagi, Tuhan yang didalam tiang api dan awan itu memandang kepada tentara orang mesir, lalu dikacaukan-Nya tentara orang Mesir itu.'' (Keluaran 14:21&24). Jelas bahwa semalam-malaman penjaga Israel berperang dan berjaga atas umat Nya. Tidak sekalipun dibiarkan mereka bejalan sendirian tanpa perlindungan Tuhan, itulah karya Pelindung kita, Pelindung Israel, Tuhanlah penjaga nyawamu.

Jubah Istri yang Bijaksana

Jubah istri yang bijaksana - Pakaian seseorang, bukan karena mahal harganya, sebenarnya bisa menyatakan banyak tentang kepribadian dan juga menunjukan kebiasaan, keseharian dan tingkah laku seseorang, istri yang bijaksana, yang dilukiskan oleh ibu Lemuel, dia berpakaian kekuatan dan kemuliaan. Kebiasaan, keseharian, dan tingkah laku seorang istri yang bijaksana adalah tidak lemah, dia berpakaian kekuatan bahkan kemuliaan. Bukan berarti bahwa dia tidak pernah mengalami masalah dan tekanan didalam hidupnya, namun dia selalu mampu memperbaharui kekuatan nya, sama seperti seekor burung rajawali (Yesaya 40:31), dia mampu memperbaharui kekuatannya sendiri, kekuatan baru yang dia dapatkan dari menanti-nantikan akan Tuhan, itulah kekuatannya yang selalu diperbaharui.

jubah istri yang bijaksana

Satu kali Tuhan bercakap-cakap dengan para malaikat :''Aku akan membuat satu pribadi yang tangannya begitu kuat dan perkasa, namun juga lembut untuk dapat menggendong bayi-bayi yang masih rentan. Pundaknya begitu kuat daripada unta, sehingga sekalipun dalam keadaan kelelahan, panas terik, dan tekanan, dia mampu memikul beban seluruh rumah tangganya. Hatinya begitu luas dan tidak pernah dia tidak memiliki ruangan untuk menampung beban baru, kakinya bukan hanya kokoh berdiri dan mampu menopang yang lain nya, tapi juga lincah dan cekatan seperti kaki rusa.'' Malaikat-malaikat terus memperhatikan makhluk seperti apa yang akan Tuhan ciptakan kali ini yang begitu luar biasa kekuatannya, dan Tuhan menciptakan wanita, seorang istri yang siap menjadi seorang ibu. Dia memang dipersiapkan dengan ''kekuatan illahi'' sebagai pakainnya, sebab ada tugas khusus yang Tuhan berikan kepadanya.

Bukan pada otot dan tenaganya lah terletak kekuatan seorang wanita, memang diciptakan tidak dengan spesifikasi yang sedemikian, namun seorang wanita memiliki  keteguhan hati, keuletan, kesabaran, dan kelemah lembutan yang sedemikian rupa kuatnya bahkan dengan kekuatannya itu dia mampu mengalahkan kekerasan dan kedegilan orang-orang disekitarnya. Sejujurnya saya terkadang tidak mampu memahami bagaimana seorang istri yang bijaksana hanya bersenjata air mata, mampu bertahan menghadapi suaminya yang tidak takut akan Tuhan, dan tidak bertanggung jawab. Disisnilah letak rahasia kekuatan seorang wanita, ketika tertekan, tertindas dan tidak ada kekuatan, dia berseru kepada Surga, dan Raja Surga yang menciptakannya, Dia akan bertanggung jawab dan tidak pernah meninggalkan perbuatan tangan-Nya. Bukankah atas rencana Tuhan sendiri wanita diciptakan sedemikian rupa?

Untuk semua suami dan kaum pria atau para penguasa, para tuan, ada satu pesan yang ingin saya sampaikan, ketika istrimu, anak-anakmu, atau orang-orang kecil dibawah kuasamu menangis karena tekanan yang begitu tidak adil diperlakukan suaminya, ayah mereka, tuan mereka kepadanya,... ingat, pada satu ketika, bila waktu Tuhan telah tiba, renungkan Firman Tuhan ini: ''Kalau dipijak-pijak dengan kaki tawanan-tawanan di dunia, kalau hak orang dibelokkan dihadapan yang maha tinggi, atau orang diperlakukan tidak adil dalam perkaranya, masakan Tuhan tidak melihatnya?'', tidak akan membuat Tuhan berdiam diri selamanya. Ingat, yang membuat Tuhan menghancurkan Firaun adalah jeritan orang tertindas! (Keluaran 2:23-24). Mulai sekarang hiduplah bijaksana dengan istri kita, sebab Tuhan Bapanya yang di surga mendengar doa-doanya.

Istri yang bijaksana bukan hanya tidak takut dengan hari esok, dia bahkan tertawa tentang hari depan. Apa rahasia yang membuat dia begitu pasti tentang masa depan? Perhatikan apa yang Amsal katakan: ''Janganlah hatimu iri kepada orang-orang yang berdosa, tetapi takutlah akan Tuhan senantiasa. Karena masa depan sungguh ada, dan pengharapanmu tidak akan hilang. Hai anakku, dengarkanlah, dan jadilah bijak, tunjukanlah hatimu ke jalan yang benar.''(Amsal 23:17-19). Karena 2 perkara yang dipegang oleh istri yang bijak seperti yang amsal 23 katakan: karena takut akan Tuhan senantiasa, dan karena hatinya tertuju kepada jalan yang benar, Jika kedua hal itu ada pada kita, dapat dipastikan bahwa kitapun akan tertawa tentang hari depan, sebab ''masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang'', Amsal 23:18. Adakah engkau masih takut tentang hari esok?

Keadilan vs Kebenaran

Keadilan vs kebenaran - Warna yang terjadi di padang gurun adalah “keadilan”, sedangkan di kebun buah-buahan adalah “kebenaran”. Coba perhatikan sekali lagi,sama seperti padang gurun yang tidak akan pernah puas untuk menghisap air sebanyak apapun yang diterimanya, demikian juga hidup yang menuntut keadilan, tidak akan pernah dipuaskan. Selalu akan ada perkara yang dirasakan kurang adil atau bahkan tidak adil. Hidup yang menuntut keadilan tidak akan pernah terpuaskan, sebab didalam menuntut keadilan akan selalu ada pertentangan dan perbantahan, bahkan dendam dan usaha untuk saling melukai. Kita tidak akan pernah puas jika kita terus-menerus hidup menuntut keadilan, sampai pada satu saat, kita rela belajar untuk mengalah.

keadilan vs kebenaran

Salomo adalah seorang raja yang sangat berpengaruh dan berhikmat, ketika salomo berada pada puncak kejayaannya, dia menyatakan satu ungkapan kesedihan dan keputus-asaan yang luar biasa. Ungkapannya di lukiskan demikian: “kesia-sian belaka, kata pengkotbah, kesia-siaan belaka, segala sesuatu adalah sia-sia… Ada lagi yang kulihat di bawah matahari: di tempat pengadilan, di situpun terdapat ketidak adilan, dan ditempat keadilan, di situpun terdapat ketidak adilan.” (pengkotbah 1:2 dan 3:16). Perhatikan apa kesimpulan dari pelajaran hidup seorang yang sangat berhikmat: manusia masing-masing memegang ukuran keadilan menurut pandangannya sendiri-sendiri, hal itu membuat mereka tidak pernah terpuaskan.

Sebaliknya , pada saat tuanya, Salomo menyimpulkan semua hikmat yang telah dia peroleh demikian: “Pengkotbah berusaha menuliskan kata-kata tersebut dengan kebenaran secara jujur… Akhir kata dari segala yang didengar ialah takutlah akan Allah dan berpeganglah pada perintah-perintah-Nya, karena ini adalah kewajiban setiap orang.” (Pengkotbah 12:10,13). Takut akan Tuhan dan berpegang kepada perintah-Nya, bukankah itu kebenaran yang sejati? Yesus sendiri pernah berkata: Akulah jalan Kebenaran dan hidup? Seperti itulah warna kehidupan seseorang yang sudah dipenuhi roh kudus. Kebenaran akan mewarnai seluruh aspek kehidupannya. Itulah warna Firman Tuhan yang dia pegang. 


Ketika berhadapan dengan seorang wanita yang kedapatan telah bersundal, keadilan akan berteriak: “demi Keadilan, dia harus dirajam sesuai hukum Taurat…” Sebaliknya Kebenaran akan berbisik:”…Aku tidak akan menghukummu, pulanglah dan jangan berbuat dosa lagi…” Ketika berhadapan dengan seorang yang buta sejak lahir, Keadilan akan mencari kambing hitam dengan berkata: “siapa yang berdosa?...” Sebaliknya Kebenaran akan mengulurkan tangan-Nya untuk menolong sambil berkata: “semua ini terjadi supaya Kemuliaan Bapa dinyatakan didalam hidup orang ini…” Dari beberapa contoh napas keadilan vs kebenaran, coba selidiki secara jujur, apakah engkau masih hidup di padang gurun dengan nuansa keadilan atau di kebun buah-buahan dengan buahnya yaitu kebenaran?


keadilan vs kebenaran
Disinilah letak perbedaan yang sangat mendasar antara Roh kudus dan Roh agamawi. Roh agamawi akan menuntut keadilan, mata ganti mata, nyawa ganti nyawa, sedangkan Roh Kudus akan mengajarkan kita untuk memberikan pengampunan, walaupun kita tahu orang tersebut sudah berbuat salah. Hal ini bukan berarti bahwa keadilan itu salah, namun seandainya saja Tuhan membuat standar keadilan untuk menentukan keselamatan kita, mungkinkah ada dari kita yang akan selamat? Bersyukur karena Dia tidak menggunakan standar keadilan, tapi kasih dan kebenaran. Kasih melepaskan pengampunan dan kebenaran mengharuskan Diri-Nya sendiri untuk di korbankan demi Kasih-Nya.

Siapakah Tuhanmu, Kristus atau Uang?

siapakah tuhanmu, kristus atau uang?
Siapakah Tuhanmu, Kristus atau Uang? - Sadarkah kita bahwa Alkitab lebih banyak berbicara soal ''uang'' daripada semua hal-hal lain yang ada. itu bukan berarti bahwa semua hal lain itu tidak penting, tapi hal tersebut mengingatkan kita akan betapa dalam dan jahatnya satu perkara ini bisa menghancurkan karakter anak-anak Tuhan, tidak terkecuali siapapun, tidak ada seorang pun yang imun terhadap racunnya. tentu tidak selalu berarti bahwa uang itu selalu berarti dosa, tapi jika kita tidak hati-hati mengelolanya dan bahkan hati kita begitu condong kearahnya, maka racunnya akan menghancurkan karakter kita seluruhnya.

Tidak sedikit kita mendengar saudara kandung saling bertengkar bahkan saling menggugat dan membunuh hanya karena uang. Bahkan salah satu peristiwa dalam pelayanan Yesus sendiri, Dia diperhadapkan pada  masalah pertikaian yang berkaitan dengan hal ini (Lukas 12:13). salah satu hal penting yang dicatat Alkitab mengenai kekotoran bait suci  adalah karena uang sehingga Yesus harus menjungkir balikan  meja-meja penukar uang dan meja perdagangan didalam bait suci. Uang jugalah yang menjadi penyebab seseorang dan memperbudaknya. Ketika manusia sudah diperbudak oleh uang, maka uanglah yang akan kita layani, bukan sebaliknya. Baca juga: Melatih tubuh kita

Apa bukti bahwa seseorang telah menjadi hamba uang atau telah diperbudak olehnya, dibandingkan dengan yang memperbudak uang atau berkuasa atasnya? Seorang tuan adalah yang dilayani, yang diagungkan oleh hamba-hambanya. Ketika seorang manusia dengan tidak mengenal batasan telah begitu melayani uang, dia akan habis-habisan mengejarnya, menerobos segala rintangan, dan bahakan tidak sedikit yang rela mengorbankan segala norma dan etika demi untuk mencapainya. Coba selidiki diri kita sendiri, adakah kitapun sedang rela mengorbankan integritas kita dan menipu demi untuk mendapatkan atau meraih uang tersebut? Bukankah hal tersebut berarti uanglah yang telah menjadi tuan atas orang seperti itu? Sebab apa yang kita sembah atau kita agungkan dan kejar adalah Tuhan atas kita.

Ketika Tuhan menciptakan manusia dan segala jenis binatang baik yang dibumi, diatas bumi, dibawah bumi(air), maupun yang melata dibumi, Tuhan memberi perintah kepada manusia untuk berkuasa atas semua ciptaan tersebut. Kenyataan yang sering terjadi diantara anak-anak Tuhan sekalipun adalah kita justru dikuasai oleh ciptaan Tuhan yang lainnya. segala sesuatu mulai dikorbankan, keluarga, bahkan karakter mulai dikompromikan demi untuk melayani semua ciptaan-ciptaan tersebut yang di bumi(segala jenis usaha), dibawah bumi (segala jenis pelayanan, service bisnis,dll) bahkan yang melata di bumi(segala dosa dan kenajisan). Coba kita ambil waktu sebentar untuk melihat diri kita sendiri, adakah saya di perhamba oleh semua itu atau saya menjadi tuan atas semua itu?


Siapakah tuhanmu, Kristus atau uang
Ketika Abraham diperhadapkan kepada berkat dan kelimpahan, dia memilih untuk tidak dikuasai oleh kerakusan dan hawa nafsu. Abraham memilih bahkan untuk membiarkan Lot, keponakannya untuk terlebih dahulu memilih kearah mana dia akan pergi membawa domba-dombanya. Lot melihat tanah Sodom penuh dengan rumput hijau dan banyak airnya. Satu pilihan yang sangat rasional bagi seorang peternak. Namun sesungguhnya. pilihan Lot itu di dorong oleh emosi dan hawa nafsunya sendiri, sehingga dia mengabaikan etika dan kebenaran. Bukankah sepantasnya Abraham lah sebagai yang lebih tua dan yang telah mengajaknnya untuk sampai ke posisi tersebut untuk memilih terlebih dahulu? Inilah bukti nyata dari diperbudak oleh uang, segalanya dikorbankan demi uang. Jadi siapakah Tuhanmu, Kristus atau uang? Have a blessed day. GBU

Melatih Tubuh Kita

Melatih tubuh kita - ada 3 hal yang dilakukan oleh iblis kepada Yesus, dan jika kita perhatikan baik-baik, ternyata hal hal yang sama juga dilakukan oleh iblis kepada banyak anak  Tuhan bahkan hamba Tuhan untuk menjerat mereka. Hal yang pertama yang iblis lakukan adalah ketika Yesus baru saja berpuasa 40 malam, ketika keadaan kondisi-nya mendukung dan waktunya tepat, datanglah iblis mengusik perut Yesus. Seperti itu juga yang sering iblis lakukan kepada banyak anak-anak Tuhan, ketika waktunya tepat, kondisinya mendukung, datanglah iblis menawarkan yang betul betul kita inginkan dan butuhkan. Waspadailah hal itu.

melatih tubuh kita

Coba simak dan perhatikan lagi, pertama tama, iblis itu masuk ketika kondisi, keadaan, dan waktu yang paling tepat telah tiba, itu sebabnya Petrus dalam suratnya berkata : ''Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.'' (1 Petrus 5:8). Mengapa iblis harus berjalan keliling? Mengapa harus mencari orang yang dapat ditelan? Sebab iblis menunggu waktu dan keadaan yang paling tepat, itu sebabnya Firman Tuhan menasehati: ''Sadarlah & berjaga-jagalah!'' Dengan demikian, kita akan selalu terjaga dari kemungkinan untuk jatuh.

Sebenarnya apa yang pertama tama dicobai oleh iblis? Perut Yesus yang sedang laparkah? Atau ada rahasia lain dibalik itu? Sesungguhnya yang iblis inginkan dari Yesus adalah mengusik dan membangkitkan kedagingan-Nya. Ingat, saat Ia masih dibumi, Yesus itu 100% Tuhan, namun juga 100% manusia, dan kedagingan Yesus-lah yang ingin dibangkitkan dan ditumbuhkan oleh iblis, dan jika iblis sanggup melakukan hal tersebut, maka Yesus akan didorong dan dipimpin oleh kedagingan-Nya, bukan oleh Roh Kudus, Itu juga-lah yang sering dilakukan oleh iblis kepada anak anak Tuhan, percobaan iblis diarahkan untuk menumbuhkan kedagingan kita. Baca Juga : Ketekunan dalam tekanan

Inilah awal kejatuhan banyak anak anak Tuhan dan para hamba Tuhan, jika iblis telah mampu menumbuhkan dan membangkitkan kedagingan kita, atau jika kita gagal melatih tubuh kita untuk membawa kedagingan kita di bawah kontrol dari Roh Kudus, tidak peduli betapa luar biasanya kita diurapi Tuhan, maka iblis akan dengan mudah memporak-porandakan hidup kita. Kedagingan yang iblis munculkan adalah melalui keinginan keinginan mata, seksual, kemewahan, perasaan, dll yang bertentangan dengan Firman Tuhan, itu-lah yang perlu kita latih. Tundukan semua keinginan daging kita dibawah kuasa Roh Kudus.

Mungkinkah kita bisa menang seperti Yesus? Bukankah kita ini hanya manusia biasa, dan tidak seperti Yesus? Paulus memberikan nasehat untuk itu: ''Tetapi aku melatih tubuh ku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan injil kepada orang lain, jangan aku sendiri di tolak'' (1 Korintus 9:27). Tidak ada jalan lain, kedagingan kita harus terus dilatih untuk ditundukkan dan di kuasai sepenuhnya oleh Roh Kudus, bukan terus dituruti keinginannya. Melatih tubuh artinya belajar untuk menyangkal keinginan daging ketika keinginan tersebut muncul, agar dengan demikian, Roh Kudus-lah yang berkuasa.

Kebenaran Firman Tuhan Akan Melembutkan Hati

Kebenaran Firman Tuhan akan melembutkan hati - Sebagai orang percaya, sering kali kita mengalami pergumulan didalam  batin. Di satu sisi kita rindu untuk mengikuti semua kebenaran Firman Tuhan, akan tetapi disisi lain, ada keinginan daging yang juga didorong oleh pengaruh iblis untuk menjauhkan kita dari  kebenaran Firman Tuhan, Paulus sendiri bergumul didalam batinnya ketika dia menyatakan: "Sebab bukan apa yang aku kehendaki, yaitu yang baik, yang aku perbuat, melainkan apa yang tidak aku kehendaki, yaitu yang jahat, yang aku perbuat." (Roma 7:19). Pergumulan didalam batin itu akan terus terjadi dan sulit dikalahkan. Namun syukur kepada Tuhan, melalui karya Roh Kudus-Nya, Tuhan memberikan kita hati yang baru, yaitu hati yang taat dan lembut. Dengan hati yang baru itulah, kita akan di mampukan untuk mengikuti kebenaran Firman Tuhan.

kebenaran firman tuhan akan melembutkan hati

Jadi sesuai kebenaran ini, tidak seorang pun dapat berjalan mengikuti kebenaran Firman Tuhan tanpa hatinya diubahkan, tanpa hatinya dilembutkan. Bukankah sering kita juga menemukan kebenaran ini, sulit sekali menginjil seseorang yang mengeraskan hatinya, sekalipun dia mungkin sudah melihat kuasa Tuhan, tapi karena hatinya masih keras, dia tidak bisa menerima kebenaran Firman Tuhan tersebut. Bahkan masalah keselamatan pun juga demikian, Firman Tuhan mengatakan :  "Bukan kamu yang memilih aku, tetapi Akulah yang memilih kamu..." (Yohanes 15:16). Bagaimana cara Tuhan memilih kita? Dengan melembutkan hati kita, memberikan kita hati yang taat. Itulah karya Roh Kudus mintalah agar Roh Kudus memenuhi isi hati kita seluruhnya.

Roh kudus yang adalah pribadi Allah sendiri itulah yang akan melembutkan hati kita dan mengajar hati kita untuk taat. Itulah cara kita mengalahkan dan menang atas dosa. Berikan tempat bagi Roh Kudus untuk menguasai dan memerintah didalam hati kita. Perlahan-lahan, karakter kristus, yang oleh Galatia 5 disebut sebagai buah roh, akan mempengaruhi dan merubah karakter kita, menjadi semakin serupa dengan Dia, Saya sering menemukan suami istri yang sudah cukup lama menikah dan bergaul karib, bukan hanya mulai mengerti satu sama lain, tapi bahasanya mulai sama, cara berpikirnya mulai sama, pandanganya terhadap beberapa hal mulai sama, bahkan anehnya lagi, raut mukanya semakin lama semakin mirip, Itu sesuatu yang saya tidak pernah bisa mengerti, tapi itu sering terjadi, sebab mereka bergaul karib cukup lama.

Kebenaran Firman Tuhan akan melembutkan hati
Sebenarnya bagaimana cara kita belajar memberikan tempat bagi Roh Kudus untuk berkarya, untuk menguasai hati kita, supaya hati kita lembut? Didalam Mat 11:29, Yesus berkata: Belajarlah dari Dia, sebab Yesus itu lemah lembut dan rendah hati. Tapi bagaimana kita belajar dari Dia? Yoh 1 menjelaskan bahwa Yesus adalah Firman, berarti jika kita secara rutin dan sungguh sungguh membaca dan merenungkan Firman Tuhan tiap-tiap hari, maka semakin lama pengaruh Roh Kudus akan semakin kuat didalam hati kita, Firman Tuhan yang kita baca dan renungkan tiap tiap hari itulah  yang akan mengajar kita. Pada akhirnya, Firman itulah yang akan melembutkan hatimu dan hatiku.

Ketekunan Dalam Tekanan

Ketekunan dalam tekanan - Ada satu peribahasa orang asing yang berkata : ''a picture speaks louder than a thousand words". "satu gambar berbicara lebih kuat daripada seribu kata-kata". Jika peribahasa itu benar, maka hari itu seperti inilah yang terjadi bagi kepala pasukan romawi. Dia tidak pernah mendengar khotbah-khotbah Yesus... dia tidak pernah menyaksikan mukjizat apapun yang pernah Yesus perbuat...  dia tidak pernah  mendengar  Yesus berdoa...tapi hari  itu dia melihat Yesus menggeliat-geliat  kesakitan di kayu salib, namun tidak sepatah kata keluhan apalagi kutukan yang keluar dari mulut-Nya. Kepala pasukan Romawi yang bertugas untuk mengawal dan menyalibkan Yesus itu melihat semua pemandangan itu dengan jelas, kemudian dia menarik satu kesimpulan: ''sungguh, orang ini adalah orang benar''

ketekunan dalam tekanan

Kesimpulan yang di ambil oleh kepala pasukan Romawi yang memuliakan Allah sambil berkata: "Sungguh, orang ini adalah orang benar!", itu terjadi bukan pada saat dia melihat Yesus sedang dielu-elukan, namun pada saat Yesus mengalami kesengsaraan. Hal yang sama juga sesungguhnya terjadi bagi kita masing-masing. Sesungguhnya, orang disekitar kita akan dapat melihat Allah melalui kita dan memuliakan-Nya. Ketika mereka melihat kita melalui lembah air mata, ketika kita tetap bertekun menghadapi kesengsaraan, ketika pada waktu kekurangan, waktu kesakitan, namun kita tetap memegang teguh iman percaya kita, pada saat tidak ada alasan untuk tetap setia, pada saat itulah mulut orang akan memuliakan Allah karena melihat proses yang kita alami.

Kesaksian kita yang paling efektif bukanlah dengan kata-kata yang indah, atau dengan kata-kata yang penuh kharisma, namun ketekunan dalam tekanan penderitaan itulah kesaksian sejati. Orang yang tidak pernah mendengar firman Tuhan seperti kepala pasukan Romawi sekalipun, ketika melihat ketekunan dan kerelaan Kristus yang menakjubkan, langsung memuliakan Allah. Penyebab banyak orang percaya sulit untuk bertekun didalam tekanan atau penderitaan adalah karena kita menganggap bahwa kita tidak pantas menerima semua itu. Kita merasa seharusnya mendapatkan perlakuan yang lebih baik, lebih adil, lebih bijaksana dan lain sebagainya.

Ketekunan dalam tekanan
Namun bagi Yesus, tidaklah demikian, bagi-Nya adalah ; "Ia dihina dan dihindari orang,... Ia biasa menderita kesakitan; Ia sangat dihina,... Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggung-Nya, dan kesengsaraan kita yang dipikul-Nya, padahal kita mengira Dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah." Yesaya (53:3-4). Lihat, bukan kesalahan-Nya namun kesalahan kita yang membuat Dia menderita sengsara, namun Dia tetap tekun, dan Dia tidak membela diri-Nya sendiri, itulah yang mendatangkan kemuliaan Allah. Tetaplah bersyukur, semua ada dalam rencana Allah. semua itu akan mendatangkan kemuliaan bagi nama Tuhan. Haleluyah!

Belajarlah Hidup Bagi Orang Lain

Belajarlah hidup bagi orang lain - Salah satu ayat Firman Tuhan yang dari waktu ke waktu mengingatkan dan menguatkan saya untuk ''keep on going -tetap maju'' Ada waktu waktu-waktu dimana kedagingan saya, yang saya percaya mendapatkan input dari Iblis, mengatakan: ''buat apa kamu melakukan semua ini?'' "Apa untungnya bagi dirimu sendiri?"  "Apakah tidak ada orang lain yang bisa mengerjakan itu semua?" suara-suara didalam hati seperti ini terus terang sering mengintimidasi anak-anak Tuhan untuk berhenti melayani Tuhan dan sesama atau untuk melakukan kebenaran Firman Tuhan. Kita merasa tidak ada perlunya melakukan semua itu, sebab semuanya sia-sia belaka. Disinilah akan nyata dengan jelas antara orang-orang yang mengerti panggilannya, mengenal Allahnya dan setia akan tujuan hidupnya dibandingkan dengan orang yang tidak memiliki tujuan lain selain dirinya sendiri.

hidup bagi orang lain

Hellen Keller, seorang buta yang berhasil meraih gelar sarjana dengan luar biasa, seorang penulis banyak buku, seorang politisi dan pendiri dari satu organisasi yang bernama: "American Foundation for the Blind". Tidak sedikit tulisannya yang menduduki best seller list, namanya begitu meroket. Namun sangat sedikit yang mengenal nama Anne Sullivan, Anne Sullivanlah yang bertugas sebagai pengasuh Hellen Keller sejak kecil. Pada menjelang akhir hidupnya, Sullivan menjadi buta, dan tidak lagi mampu mendidik Keller. Tidak terlalu berlebihan jika dikatakan bahwa tanpa pelayanan Anne Sullivan, tidak akan tercipta seorang Hellen Keller. Sullivan bisa saja berkata, biarkan orang lain saja yang mengasuhnya, tapi dia tahu persis tujuan hidupnya. Saya berandai-andai, apa yang Tuhan akan katakan kepada Anne Sullivan di surga nanti? Mungkin "baik kerjamu hai hamba yang baik & setia..."

Hidup akan menjadi begitu sempit dan tidak berarti seandainya semua kerja keras dan hasil dari hidup kita ini hanya sekedar untuk diri kita sendiri. Sebaliknya, hidup yang berarti adalah hidup yang juga bisa disyukuri oleh orang lain yang telah mengecap dan merasakan betapa manisnya, betapa berartinya hidup kita bagi orang lain yang sama sekali tidak ada hubungan darah dengan kita. Inilah cara Tuhan bekerja memberkati dan memberikan pertolongan kepada banyak orang, yaitu dengan memakai hidupmu dan hidupku untuk menjadi kepanjangan tangan-Nya. Tapi bagi kitapun, hal itu tidak akan menjadi sia-sia, sebab Dia yang telah berjanji itu setia dan adil. Akan datang waktunya, akan tiba musim panen bagi mereka yang tidak jemu-jemu berbuat baik. Lakukan semua itu seperti engkau melakukannya untuk Tuhanmu, bekerja dan berbuat baik di ladang Tuhan.

Belajarlah hidup bagi orang lain.
Melakukan pekerjaan baik ibarat seperti seorang atlet atau pelari yang tidak boleh menjadi lemah jika ingin menang dan berhasil, atau seperti seorang petani yang tidak boleh menjadi lemah atau patah semangat atau berhenti sebelum panen raya tiba. Demikian juga kita anak-anak Tuhan yang setia melayani Tuhan dan berbuat baik bagi sesama. Jangan berhenti sebelum panen raya tiba. Panen raya adalah saat petani menerima upahnya, dan bagi kita, waktu pembayaran upah adalah ketika kita kembali ke surga. Tetapkan di dalam hatimu dan hatiku untuk tetap setia, tetap tidak patah semangat ketika kita melakukan pekerjaan baik untuk Tuhan dan Raja kita. Jangan berhenti sebelum panen raya tiba.

Iman Percaya Sebagai Warisan yang Kekal

Iman percaya sebagai warisan yang kekal - Setiap orang tua yang memiliki pikiran yang sehat, pasti rindu untuk mewariskan sesuatu yang berarti bagi anak cucunya, Warisan tersebut tidak selalu berupa harta kekayaan, saya temukan justru warisan yang paling berharga yang bisa ditinggalkan orang tua bagi anak cucunya bukanlah harta kekayaan. Kita pasti sependapat bahwa nama  baik yang harum yang ditinggalkan orang tua pasti lebih berharga dari harta kekayaan. Statistik membuktikan bahwa 80% lebih  warisan harta kekayaan orang tua akan habis sebelum keturunan kedua meninggal dan tidak sampai kepada keturunan berikut. Hampir 95% lebih akan lenyap pada keturunan berikut. Jika harta kekayaan tidak dapat dijadikan sebagai warisan  yang berarti, apakah engkau dan saya telah mempersiapkan satu warisan bernilai bagi anak-anak kita?

Iman percaya

Jika harta kekayaan bukanlah warisan yang berharga, lalu bagaimana dengan pendidikan? Pendidikan tentu merupakan hal yang sangat penting untuk kita wariskan bagi anak cucu. Jika bangsa ini ingin menjadi lebih maju dan berkembang, maka anak-anak bangsa ini harus lebih berpendidikan daripada generasi sebelumnya. Namun sekali lagi, pendidikan pun tidak kekal dan bukan merupakan warisan yang paling bernilai. Saya ingin tegaskan, ternyata ''iman percaya'' adalah warisan yang paling berharga yang bisa kita teruskan, wariskan kepada anak cucu kita. Di dalam ''iman percaya'' terdapat butir-butir kekekalan, ada pengharapan, ada masa depan... jika hari ini engkau telah mengenal Kristus sebagai Tuhanmu, wariskanlah iman percaya tersebut kepada anak-anakmu dan kepada anak-anak dari anakmu.

Coba perhatikan doa Daud ini ''Ya Tuhan, Allah Abraham, Ishak dan Israel, bapa-bapa kami, peliharalah untuk selama-lamanya kecenderungan hati umat-Mu yang demikian ini dan tetaplah tujukan hati mereka kepada-Mu'' (1 Tawarikh 29:18). Sering kali didalam Alkitab, Allah Israel disebut sebagai Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub, kenapa sampai harus diperjelas 3 keturunan seperti itu Apakah Allah Israel saja kurang untuk menjelaskan pribadi Tuhan? Inilah salah satu bukti penggenapan rencana Tuhan yang diajarkan Musa di Ulangan 6, yang kalau saya boleh sebutkan sebagai ''estafet iman''.Iman yang ada ada Abraham memang tidak dapat menyelamatkan Ishak, apalagi Yakub, tapi iman itu bisa di ajarkan, di wariskan kepada anak cucu Abraham, dan persis seperti itulah yang Abraham lakukan.

Jika kita sadar bahwa iman percaya kita adalah warisan termulia yang paling berharga yang bisa kita wariskan kepada anak cucu kita, kita sendiri harus sudah memiliki iman percaya tersebut sebelum kita bisa mewariskannya kepada anak-anak kita. Apakah engkau sungguh-sungguh bisa berkata secara jujur: ''... ya iman itu sudah ada padaku dan hidup dihatiku''... sama seperti pada Lois dan Eunike sehingga mereka mampu mewariskannya bagi timotius? Kita tidak mungkin bisa mewariskan sesuatu yang tidak kita miliki terlebih dahulu. Kejarlah kekokohan fondasi imanmu, ambillah kesempatan untuk meneruskan iman percayamu kepada generasi berikutnya, supaya dengan demikian, ada waktunya nanti, ketika Yesus datang kembali, Dia menemukan iman di bumi (Lukas 18:8). 

Milikilah Hati yang Bijaksana

Hati yang bijaksana
Milikilah hati yang bijaksana - Bronnie Ware adalah seorang perawat Australia yang bekerja di salah satu rumah sakit. Tugasnya adalah merawat pasien-pasien yang di vonis memiliki usia tinggal 3 bulan atau kurang. Selama merawat pasien-pasien yang memiliki usia tinggal hitungan hari tersebut, Bronnie melihat begitu banyak penyesalan akan waktu yang hilang sia-sia. Sebagian besar dari mereka yang divonis hidup hanya beberapa bulan lagi menyatakan seandainya mereka bisa mengulangi waktu hidupnya, mereka ingin  mengisinya dengan  hidup yang lebih berguna bagi Tuhan dan sesama, lebih banyak waktu bersama keluarga dan orang yang mereka kasihi, mereka menyesal telah menghabiskan waktunya dengan sia-sia. Ketika saat-saat terakhir dari hidup kita, adakah penyesalan akan waktu yang terbuang sia-sia?

Menurut kesimpulan yang Bronnie Ware tuliskan, tidak seorang pun dari pasien yang divonis beberapa bulan lagi tersebut yang merindukan untuk seandainya saja... maka saya akan bekerja dan mengumpulkan uang lebih banyak lagi,... atau mengusahakan posisi kekuasaan lebih tinggi lagi... atau mengejar karier dan cita-cita lebih tinggi lagi... ini adalah sifat manusiawi, ingin lebih kaya lagi, lalu setelah kaya, ingin berkuasa dan memiliki jabatan tinggi, untuk apa? Supaya dengan jabatan dan kekuasaan itu, mereka bisa lebih kaya lagi, Orang yang hidupnya tinggal hitungan hari, sadar bahwa hal-hal itu ternyata sia-sia, sebaliknya hampir semua pasien tersebut merindukan untuk mengisi waktu hidupnya untuk hal-hal yang lebih berguna, lebih banyak waktu dengan keluarga. Jika kita sadar hal itu, kenapa harus menunggu sampai hidup kita tinggal beberapa bulan lagi? Kenapa tidak kita isi dengan benar sejak sekarang?

Menyadari bahwa hidup ini tidak kekal, hati yang bijaksana akan mengajar kita untuk mengisi hidup yang tidak kekal ini dengan nilai-nilai kekekalan. Oscar Schindler, seorang petinggi pemerintahan Nazi Hitler yang menyelamatkan ratusan bahkan hampir ribuan orang-orang Yahudi pada saat perang dunia ke-2 pecah di Eropa, yang kisah hidupnya pernah diangkat ke layar lebar yang berjudul ''Schindler's list'', saat Nazi sudah dikalahkan, dan karena jabatannya di pemerintahan Nazi, tetap harus dibawa ke pengadilan Internasional, menyatakan : ''seandainya saja saya masih memiliki waktu, saya akan selamatkan lebih banyak orang-orang Yahudi supaya mereka tidak perlu mati sia sia, seandainya saja saya sempat menjual beberapa milik saya ini, tentu uangnya bisa dipakai untuk menyelamatkan anak-anak yatim dari kehilangan orang tuanya''. Seperti itulah hati yang bijaksana.

Mazmur Musa telah mengajarkan kepada kita satu kebenaran yang tidak pernah kadaluarsa sepanjang zaman, kebenaran tentang rahasia memperoleh hati yang bijaksana. Dengan belajar menghitung hari-hari di hidup ini, maka kita akan dibuat sadar bahwa setiap hari yang kita lalui itu berarti satu hari lagi lebih dekat dengan akhir hidup ini. Jika hari-hari yang kita lalui itu berarti  hari kita semakin pendek, dan semakin dekat dengan hari pertemuan dengan Sang Pencipta, akankah kita terus bermain main dengan hidup yang sangat singkat ini? Atau sebaliknya kita akan lebih berhati-hati dalam menjalani hidup ini? Demikianlah rahasia untuk memperoleh hati yang bijaksana, kebijaksanaan tumbuh ketika kita sadar bahwa hidup ini ada akhirnya, ada ujungnya, dan bahkan ternyata ujungnya sangat singkat, kebijaksanaan akan mendorong kita untuk melakukan yang mulia dan benar.

Jauhi Dosa dan Hiduplah Bijaksana

Jauhi dosa dan hiduplah bijaksana - kekayaan yang diperoleh dengan mudah, seringkali habis dengan mudah. Tapi ada satu bahaya lain yang lebih berbahaya, kekayaan yang diperoleh oleh orang yang karakternya kerdil, akan mudah lenyap, sebab orang yang kerdil karakternya atau picik, akan mudah lenyap, sebab orang yang kerdil karakternya atau picik, akan mudah tergoda untuk memfoya-foyakan semua berkat yang Tuhan berikan kepadanya. Mereka cenderung mengejar kesenangan diri sendiri semau-maunya, tanpa memikirkan hari esok, anak-anak mereka, apalagi orang lain.

Jauhi dosa dan hiduplah bijaksana

Dosa bukan saja akan memimpin kepada kesengsaraan selama masa hidup kita, tapi juga akan menuntun kepada kebinasaan. Kitab Amsal menasehatkan anak-anak manusia akan betapa jahatnya pengaruh dosa pelacuran, tapi juga  berlaku untuk dosa apapun juga, seperti pesta pora, perjudian, kemabukan dll, semua itu akan menuntun kepada kemelaratan yang akhirnya berujung kepada kehancuran total. Belajarlah untuk hidup bijaksana, jauhi dosa!

Kadang kita berpikir dosa itu adalah pelacuran, penggunaan obat obatan terlarang, atau perjudian, atau yang serupa itu. Sesungguhnya, kemalasan dan kerakusan itu juga salah satu bentuk dosa tidak menghargai berkat yang Tuhan berikan. Betapa banyak anak-anak orang kaya yang mendapatkan warisan tapi hidup bodoh dengan menghambur-hamburkan kekayaan warisan orang tuanya, sehingga akibatnya dia harus jatuh melarat. Secara rohani, warisan yang kita terima dari bapa Abraham adalah penebusan dan pertobatan, adakah kita masih menghambur-hamburkan kasih setia Tuhan itu?

Jauhi dosa dan hiduplah bijaksana
Kemelaratan akibat dosa pada perumpamaan anak terhilang dituliskan seperti ini: ''...di sana ia memboroskan harta miliknya itu dengan hidup berfoya-foya.''(Lukas 15:13b). Secara rohani, penebusan yang Tuhan sudah buat bagi kita itu mahal harganya, dan jika kita hidup semaunya, tidak dengan penuh hormat akan kasih Tuhan, bukankah hal itu sama saja seperti anak bungsu yang memboroskan warisan orang tuanya dengan hidup berfoya-foya? Jika kita telah sadar dan tahu kebenaran, namun sengaja untuk berbuat dosa, tidakkah itu sama saja dengan berfoya-foya dengan warisan Bapa kita?

Sekarang kita sadar, dosa di pupuk dari pandangan yang salah akan penebusan yang Tuhan sudah kerjakan bagi kita, sama seperti pemborosan terjadi akibat mendapatkan uang secara gampang. Jauhi dosa dengan terus meminta Roh Kudus mengingatkan kita akan apa yang Tuhan sudah buat, sama seperti ketika kita makan roti dan minum anggur perjamuan, ''...setiap kali kamu memakannya dan meminumnya, menjadi peringatan akan Aku!'' (1korintus 11:25).

Tetaplah Setia Melakukan Kebenaran

Tetaplah setia melakukan kebenaran - Banyak orang berlomba-lomba untuk melakukan kebaikan, tapi tidak semua kebaikan itu kebenaran. agama pada umumnya mengajarkan manusia berbuat baik, tapi bukan saja agama, kebudayaan yang tidak bertuhan pun mengajarkan untuk saling berbuat baik. sebaliknya untuk memahami secara pasti apakah kita sedang berjalan menuju Tuhan yang adalah terang itu sendiri, kita tidak bisa melihat tindakan atau perbuatan kita. Coba perhatikan penggalan ayat ini . ''tetapi barangsiapa melakukan yang benar, ia datang kepada terang,..'' Tanda yang nyata bahwa kita sedang berjalan didalam rancangan atau jalan-Nya Tuhan adalah jika kita melakukan yang benar, bukan sekedar yang baik. Tuhan memiliki tujuan dalam semua tindakan kebenaran tersebut, yaitu supaya menjadi kesaksian tentang siapa Tuhan yang kita sembah.

kebenaran

Para ayah, mungkinkah kita mematahkan tangan dan kaki anak kandung kita sendiri?... ketika seorang ayah sengaja untuk menjerumuskan dirinya ke dalam perselingkuhan, sebenarnya bukan hanya kaki dan tangan anak kita yang kita patahkan, hidup dan masa depan mereka yang sedang kita hancurkan... Para ibu, tegakah engkau membiarkan anakmu dijemur kepanasan atau kedinginan sepanjang malam? Tapi ketika langkahmu berjalan menuju perzinahan, engkau sedang mengkhianati anak-anak darah dagingmu sendiri dan meludahi Tuhanmu... Banyak dorongan dan alasan kenapa perzinahan dan perselingkuhan terkesan manis dan menyenangkan, bahkan masuk akal, namun sesungguhnya itulah dosa yang sangat menyakitkan. Sebaliknya, ''lakukanlah yang benar'', sebab itulah yang menyenangkan hati Tuhan.

Alkitab tidak pernah menyatakan bahwa kita diselamatkan oleh hasil kerja kita, sebab semua itu adalah ''anugrah Tuhan'', bukan karena apa yang kita kerjakan atau lakukan. Namun Alkitab secara jelas menyatakan bahwa apa yang kita lakukan itu menunjukan kearah mana langkah dan tujuan hidup kita sebenarnya. Orang yang dikuasai kedagingannya, tindak tanduknya, perseteruan, sebab memang dirinya sendirilah tuhan bagi orang tersebut. Dia sedang menjalani pelayan atas kedagingannya sendiri. Sebaliknya jika kita hidup diwarnai ''kebenaran'', sesungguhnya Kristuslah tujuan dan arah hidup kita, sebab Kristus sendiri adalah kebenaran (Yoh 14:6), dan kita sedang datang kepada terang, yang adalah Kristus sendiri.

Tetaplah Setia Melakukan kebenaran
Hidup untuk mengerjakan apa yang benar, membutuhkan ketaatan dan kerelaan. Melakukan kebenaran sering kali akan mengalami banyak tantangan dan bahkan kerugian. ketika kita bersalah, akan jauh lebih nyaman untuk memberikan alasan dan argumentasi kenapa kita melakukan apa yang kita lakukan. Kebenaran sebaliknya akan menuntut kita untuk mengakui kesalahan, namun hal itu menyita perasaan dan membutuhkan kerendahan hati. Banyak perkara jika kita mencoba untuk merasionalisasikannya dengan pikiran kita sendiri, maka akan tampak masuk akal dan wajar untuk kita lakukan, tapi itu bukan kebenaran. Sebaliknya untuk melakukan kebenaran, dibutuhkan ketaatan total sebab jika tidak demikian, kita akan menemukan begitu banyak pilihan lain untuk kita kerjakan yang seakan lebih menguntungkan dan lebih baik.

Kita mengerti bahwa semua yang Yesus lakukan adalah melakukan kebenaran, sebab Dia mengikuti semua yang Bapa nyatakan kepada-Nya. Ketika Yesus berjalan mengerjakan apa yang benar, langkah-Nya sedang menuju kepada Bapa. Dia sendiri menyatakan rahasia ini:..Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar daripada itu.Sebab aku pergi kepada Bapa;'' (Yohanes 14:12). Jika kita bandingkan perkataan Yesus ini di yoh 14:12, bukankah itu persis seperti yang Yoh 3:21. Hanya dengan melakukan yang benarlah seseorang dapat dikatakan secara pasti bahwa dia sedang menuju Tuhan. Adakah engkau berjalan menuju surga atau sebaliknya? Jika menuju surga, pasti langkah hidupmu sedang mengerjakan yang benar.

Firman dan Kemuliaan Tuhan

Firman dan Kemuliaan Tuhan - Di salah satu judul bukunya When God Come Near, Max Lucado menceritakan tentang seorang yang buta sejak lahirnya yang bernama bob edens, satu ketika, seorang dokter ahli bedah mata mengoperasi kedua mata bob dalam satu proses yang sangat rumit dan sukar, namun akhirnya berhasil, Bob dengan muka berseri-seri berkata; ''engkau tidak pernah memahami betapa bersyukurnya saya karena bisa melihat...''. Hal yang sama terjadi diantara kita, Yohanes 1:14 berkata bahwa Firman itu telah ada diantara kita, dan ''kita telah melihat kemuliaan-Nya''.  Betapa sering kita datang beribadah membaca Firman Tuhan, namun apakah kita melihat kemuliaan-Nya?

Firman dan Kemuliaan

Apakah kita seperti Bob Edens yang begitu bersyukur karena dia mampu melihat yang ada di sekelilingnya, sedangkan orang lain melihat yang sama, sudah sejak hari kelahirannya, namun sukacita dan rasa syukur seperti Bob tidak dimilikinya, bukankah itu sering kita jumpai diantara kita? kita memiliki mata lengkap, kita memiliki kesehatan baik, perekonomian juga baik, setidaknya berkecukupan, mengapa kita tidak bisa bersyukur? tidakkah kita mampu melihat Kemuliaan Anak Tunggal Bapa diantara kita? Mungkin karena terlalu sering, dan terbiasa dengan kelegaan, maka kita mulai melupakan perlunya bersyukur, benarlah perkataan Daud ini: ''Bahwa aku tertindas itu baik bagiku, supaya aku belajar ketetapan-ketetapan Mu''.(Mazmur 119:71).

Bagaimana agar kita terus menerus menjaga kepekaan kita akan pandangan kita kepada Kristus yang selalu menyertai kita? Belajarlah untuk berbagi kebaikan dan kelegaan yang kita miliki dengan kekurangan dan kesulitan orang lain, dengan demikian sama seperti Kristus mampu untuk turut merasakan penderitaan kita, sebab Dia sendiri sudah menjalani perjalanan penderitaan tersebut (Ibrani 4:15), kita pun perlu belajar untuk bisa ''turut merasakan'' penderitaan orang lain. Dengan demikian maka kita akan selalu peka dan bisa merasakan pertolongan dan kebaikan Tuhan, sama seperti kebaikan Tuhan itu mengalir dan dirasakan oleh orang lain melalui kita.

Firman dan Kemuliaan Tuhan.
Yesus, yang adalah Firman yang telah menjadi manusia, ternyata tidak hanya penuh dengan kasih karunia, namun juga kebenaran. Jika hidup anak-anak Tuhan tertuju dan terfokus kepada Firman yang adalah Allah sendiri, maka manifestasinya adalah hidup di dalam kebenaran sama seperti Kristus adalah kebenaran itu sendiri, sebab di luar Dia, tidak ada kebenaran yang sesungguhnya. Sudah seharusnya anak-anak Tuhan yang mengaku hidup di dalam Dia, seharusnya juga memancarkan kebenaran dalam semua aspek kehidupannya, sebab Dia yang adalah Firman itu juga kebenaran.

Ingat! Janganlah Engkau Tamak Hati

Ingat! Janganlah engkau tamak hati - Ada seorang pengangguran berkata: seandainya aku punya uang akan kuberikan kepada Tuhan. Seorang pengusaha yang kaya raya berkata: seandainya aku punya waktu, aku akan melayani Tuhan. Seorang pemuda berkata, seandainya aku punya talenta, akan ku gunakan untuk kemuliaan Tuhan. Kerinduan mereka semua terjawab. Si pengangguran mendapatkan pekerjaan dan tentunya berkat, si pengusaha mendapatkan asisten yang terampil sehingga ada waktu, si pemuda berhasil menemukan talentanya yang luar biasa. Namun sama seperti para politisi, janji sebelum menang sering tidak ada hubungannya dengan kenyataan. Mereka semua tetap saja melupakan Tuhan. Kenapa bisa demikian? Sebab semua mereka menganggap bahwa semua yang ada adalah milik mereka, bukan Tuhan.

Para pekerja kebun anggur yang dikisahkan di matius 21 diatas juga memiliki pandangan yang keliru. Mereka beranggapan bahwa kebun itu adalah milik mereka, atau setidaknya mereka mengharapkan kebun itu jadi milik mereka. Inilah penyebab kenapa kita tidak bisa berguna bagi kerajaan Allah. Ketika kita merasa atau berharap untuk memiliki semua yang ada pada kita, saat itulah penyertaan Tuhan atas kita dan atas apa yang ada pada kita telah undur. Rindukah kita untuk melihat penyertaan Tuhan atas hidup kita? tapi siapa ''pemilik'' hidup kita yang sesungguhnya? Untuk tujuan siapa hidup kita mengalir? Apa betul untuk Tuhan, atau diri kita sendiri dengan mengatas namakan Tuhan? Berlakulah jujur terhadap kebenaran ini, sebab satu saat akan tersingkap semua.

Satu atau dua kali, mungkin kita bisa saja menipu orang disekitar kita dengan mengatakan bahwa ''Tuhan-lah pemilik hidup kita'' Kedengarannya begitu manis dan begitu rohani. Tapi hati nurani kita dan Tuhan sendiri tidak bisa dibohongi. Tindak-tandukmu sesungguhnya juga tidak bisa mengingkari kebenaran ini. Ketika manusia berpikir dan berusaha untuk memilik semua yang ada padanya sebagai seorang pemilik, bukan pengelola(steward), ujung-ujungnya , mereka akan berusaha ''membunuh Sang Ahli waris yang sesungguhnya''! Coba lihat ayat ini: ''...Ia adalah ahli waris, mari kita bunuh dia, supaya warisannya menjadi milik kita.''(matius 21;38) Inilah akibat terburuk yang bisa terjadi atas orang orang yang merasa semua yang ada adalah miliknya sendiri. Apa yang seharusnya kita lakukan.


Ingat! Janganlah Engkau Tamak Hati
Ketamakan atas uang bisa sedemikian merusak hati dan langkah manusia. Jangan pernah menganggap remeh betapa besarnya pengaruh uang jika tidak dikelola dengan benar. Oleh akibat ''pengaruh jahat'' dari uang. ada sati kebohongan yang tersiar luas sampai ribuan tahun lamanya. Coba perhatikan satu kebenaran ini: ''mereka menerima uang itu dan berbuat seperti yang dipesankan kepada mereka. dan cerita ini tersiar di antara orang Yahudi sampai sekarang ini.''(Matius 28:15). kebohongan tentang kebangkitan Kristus pun dibungkus rapat-rapat sampai hari ini oleh banyak orang Yahudi hanya karena pengaruh dari sogokan oleh uang. Tanpa disadari, pengaruh akan kebohongan yang diakibatkan oleh cinta akan uang bisa bertahan sedemikian lama, berhati-hatilah.

Milikilah Hati yang Rela Agar Rencana Tuhan Terjadi

Miliki hati yang rela agar rencana Tuhan terjadi - Ada begitu banyak hal yang bisa kita lakukan, seandainya saja saudara dan saya rela untuk sesaat tidak sekedar melihat kepada diri sendiri, tapi kepada rencana besar surgawi. Sepanjang sejarah, ternyata kita menemukan bahwa pahlawan-pahlawan luar biasa bukanlah mereka yang memiliki ''banyak'', tapi mereka dengan hati yang rela untuk memberi.

Pada perang dunia dunia ke -2, di seluruh Eropa, sebagian besar dari orang-orang  yahudi yang berhasil di selamatkan, mereka diselamatkan oleh para petani sederhana, ibu rumah tangga sederhana yang menyembunyikan anak-anak Yahudi tersebut dan mengatakan bahwa mereka adalah anak-anak mereka sendiri, sementara ada begitu banyak orang-orang kaya dan berpengaruh, namun tidak melakukan apa-apa. Sekali lagi, rencana Tuhan tetap terjadi, melalui kita atau tidak melalui kita. Hanya hati yang rela dan siap yang akan mampu menangkap signal Tuhan ketika rencana-Nya di umumkan.


Hati yang rela

Perhatikan sekali lagi perkataan Mordekhai(Ester 4:13-14) kepada gereja Tuhan: ''...Sebab sekalipun engkau pada saat ini berdiam diri saja, bagi orang Yahudi akan timbul juga pertolongan dan kelepasan dari pihak lain, dan engkau dengan kaum keluargamu akan binasa. Siapa tahu, mungkin justru untuk saat yang seperti ini engkau beroleh kedudukan sebagai ratu.'' Prinsip kedua yang juga sangat penting adalah: ''Ada yang disebut sebagai supreme goal atau tujuan agung utama bagi tiap-tiap kita, dan itu hanya terjadi satu kali seumur hidup, jika kita gagal mengenali kapan kesempatan untuk menggenapi supreme goal tersebut, maka kita akan kehilangan kesempatan emas tersebut selamanya''.

Milikilah hati yang rela agar rencana Tuhan terjadi.
Bagi setiap kita berlaku juga pernyataan Mordekhai, ''...Siapa tahu, mungkin justru untuk saat ini engkau menjadi... seorang yang terpandang, atau seorang yang sangat diberkati, atau seorang yang sangat mahir dalam satu bidang tertentu, atau sekedar ada di bangsa ini...'' Jangan pernah menganggap remeh kejadian yang berlangsung disekitar kita, karena kita tidak pernah mengetahui bahwa mungkin saja, sepanjang hidup kita di bumi, ternyata mengerucut untuk satu hal saja yang kita hadapi hari ini. Itu sebabnya pastikan hari kita masing-masing tertuju kepada Tuhan sendiri, kondisikan agar hati kita selalu lembut dan siap untuk menjalankan apa yang Tuhan rencanakan, agar kita tidak kehilangan kesempatan emas yang hanya datang sekali sepanjang umur hidup kita.


Renungan harian kristen.
Have a blessed day, GBU.

Translate


Popular Posts

Powered by Blogger.